3. Ahmad sebagai Manifestasi Nur Muhammad dalam Kehidupan Dunia
Dalam QS. As-Saff: 6, Nabi Isa AS menyebut nama Ahmad sebagai nabi yang akan datang setelahnya:
"Dan memberi kabar gembira tentang (datangnya) seorang rasul yang akan datang setelahku, namanya Ahmad."
- Ahmad berasal dari akar kata -m-d, yang berarti pujian.
- Ahmad sering diartikan sebagai nama spiritual Nabi Muhammad sebelum diutus ke dunia, sedangkan Muhammad adalah namanya di dunia.
- Dalam tasawuf, Ahmad adalah refleksi dari Nur Muhammad yang telah ada dalam dimensi spiritual sebelum penciptaannya secara fisik di dunia.
4. Hubungan Spiritual antara Allah, Nur Muhammad, dan Ahmad
Secara tasawuf, hubungan antara Allah, Nur Muhammad, dan Ahmad dapat dijelaskan dalam tiga tahap:
A. Tahap Awal (Tajalli Awal -- Manifestasi Pertama Allah)
Allah sebagai Al-Ahad (Esa dan tak terbatas) menciptakan Nur Muhammad sebagai ciptaan pertama-Nya.
- Nur Muhammad disebut sebagai manifestasi pertama dari Cahaya Ilahi (Tajalli Nuri).
- Ini bukan berarti Nur Muhammad adalah bagian dari Allah, tetapi sebagai perantara pertama dalam penciptaan.
Analogi dalam tasawuf:
"Seperti matahari yang cahayanya menerangi segala sesuatu, tetapi matahari tetap berbeda dari cahaya yang terpancar darinya."
B. Tahap Menyebarnya Cahaya (Tajalli Sifat -- Manifestasi Sifat Allah)
Dari Nur Muhammad, Allah menciptakan semua makhluk lainnya, termasuk:
- Alam semesta
- Malaikat
- Roh para nabi
- Manusia dan seluruh makhluk lainnya