Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Insinyur - Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kisah Lengkap Perjalanan Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha

25 Januari 2025   04:02 Diperbarui: 25 Januari 2025   04:02 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kisah Lengkap Perjalanan Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha

Peristiwa Isra' adalah perjalanan malam Rasulullah SAW dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Yerusalem) dalam waktu yang sangat singkat. Perjalanan ini merupakan bagian pertama dari mukjizat besar Isra' Mi'raj yang kemudian dilanjutkan dengan Mi'raj (naik ke langit).

Berikut adalah kisah perjalanan Isra' secara lebih rinci berdasarkan hadits-hadits shahih:

1. Awal Perjalanan: Jibril Datang ke Rumah Rasulullah SAW

  • Rasulullah SAW sedang berada di sekitar Hijr Ismail atau di rumah Ummu Hani' (saudari Sayyidina Ali RA) pada malam hari.
  • Malaikat Jibril dan Mikail datang dan membawa beliau ke dekat Ka'bah.
  • Jibril membedah dada Rasulullah SAW, lalu membersihkannya dengan air zamzam dan mengisinya dengan hikmah dan iman sebelum perjalanan dimulai.
  • Setelah itu, beliau diberikan kendaraan Buraq, yaitu makhluk putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bagal, yang melangkah sejauh mata memandang.

Rasulullah SAW bersabda:
"Didatangkan kepadaku seekor Buraq, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bagal. Langkahnya sejauh mata memandang."
(HR. Muslim, No. 162)

2. Perjalanan Menuju Masjidil Aqsha

Rasulullah SAW naik ke punggung Buraq, ditemani oleh Jibril dan Mikail. Dalam perjalanan dari Makkah ke Yerusalem, Rasulullah melewati beberapa tempat penting dan singgah di beberapa lokasi untuk shalat dua rakaat.

A. Berhenti di Madinah (Yatsrib)

  • Jibril berkata:
    "Turunlah dan shalatlah di sini!"
  • Setelah shalat, Jibril bertanya:
    "Tahukah engkau di mana engkau shalat?"
  • Rasulullah menjawab: "Tidak."
  • Jibril berkata:
    "Di Yatsrib, atau Madinah, tempat hijrahmu nanti."

Makna:
Allah memberi isyarat bahwa Madinah akan menjadi tempat hijrah dan pusat Islam kelak.

B. Berhenti di Bukit Thur (Gunung Sinai)

  • Jibril kembali meminta Rasulullah SAW untuk turun dan shalat.
  • Setelah itu, Jibril berkata:
    "Ini adalah tempat Nabi Musa menerima wahyu dari Allah."

Makna:
Gunung Sinai adalah tempat bersejarah bagi kaum Bani Israil, tempat Nabi Musa AS menerima Taurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun