Sebelum peristiwa Isra' Mi'raj, Rasulullah SAW mengalami berbagai ujian dan cobaan yang sangat berat. Berikut beberapa peristiwa penting yang terjadi sebelum mukjizat besar ini:
1. Tahun Kesedihan (Aamul Huzn)
Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada tahun yang sangat menyedihkan bagi Rasulullah SAW, yang dikenal sebagai "Aamul Huzn" (Tahun Kesedihan). Pada tahun ini, beliau kehilangan dua orang yang sangat beliau cintai dan yang selama ini selalu mendukungnya dalam berdakwah:
A. Wafatnya Abu Thalib (Paman yang Melindungi)
- Abu Thalib adalah paman Rasulullah SAW yang selalu melindungi beliau dari gangguan kaum Quraisy.
- Meskipun tidak masuk Islam, Abu Thalib selalu menjadi perisai bagi Nabi dari serangan kaum musyrik Makkah.
- Setelah wafatnya Abu Thalib, kaum Quraisy semakin berani mengganggu, mengintimidasi, dan menekan dakwah Rasulullah.
B. Wafatnya Khadijah (Istri Tercinta dan Pendukung Utama)
- Khadijah binti Khuwailid adalah istri pertama Rasulullah SAW yang selalu memberikan dukungan moril, materi, dan spiritual dalam perjuangan dakwah.
- Dengan wafatnya Khadijah, Rasulullah SAW kehilangan tempat bersandar yang penuh cinta dan ketenangan dalam rumah tangga.
- Kehilangan Khadijah membuat kesedihan Nabi semakin dalam karena beliau adalah salah satu orang yang paling setia dan percaya kepada dakwah Rasulullah sejak awal.
Dampak dari wafatnya Abu Thalib dan Khadijah: Rasulullah menjadi semakin terisolasi, semakin sulit berdakwah, dan semakin sering mendapatkan perlakuan buruk dari kaum Quraisy.
2. Peristiwa Thaif: Dilempari Batu dan Diusir
Setelah mengalami tekanan berat di Makkah, Rasulullah SAW memutuskan untuk mencari tempat baru untuk berdakwah. Beliau pergi ke Thaif, kota yang berjarak sekitar 60 km dari Makkah, dengan harapan mendapat perlindungan dan dukungan dari pemimpin serta penduduknya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya:
- Rasulullah SAW disambut dengan penghinaan oleh pemuka Thaif.
- Beliau diolok-olok dan dianggap gila serta ditolak mentah-mentah.
- Penduduk Thaif mengusir beliau secara kasar dengan melempari batu hingga tubuhnya terluka dan berdarah.
- Zaid bin Haritsah, sahabat yang menyertai Rasulullah, juga terkena lemparan batu.
Dalam kondisi penuh luka dan kesedihan, Rasulullah SAW beristirahat di bawah sebuah pohon dan berdoa dengan penuh haru kepada Allah:
"Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahan kekuatanku, sedikitnya kemampuanku, dan kehinaan diriku di hadapan manusia. Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih, kepada siapa Engkau menyerahkan diriku? Kepada orang jauh yang akan menyerangku, atau kepada musuh yang Engkau kuasakan atas diriku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli dengan semua ini, namun kemurahan-Mu lebih luas bagiku."
(HR. Thabrani)
Dampak Peristiwa Thaif:
- Rasulullah SAW semakin sedih dan merasa terpukul oleh perlakuan manusia, namun tetap bersabar dan terus berharap kepada Allah.
- Jibril datang menawarkan untuk menghancurkan penduduk Thaif, tetapi Rasulullah menolak dan justru mendoakan kebaikan bagi mereka.
3. Pemboikotan oleh Kaum Quraisy
Sebelum Tahun Kesedihan, Rasulullah dan para pengikutnya juga mengalami pemboikotan total oleh kaum Quraisy. Peristiwa ini berlangsung selama tiga tahun di lembah Abu Thalib (Syi'ib Abu Thalib). Dampak dari pemboikotan ini sangat berat:
- Kaum Muslimin dilarang berdagang dan membeli makanan di Makkah.
- Mereka mengalami kelaparan hingga ada yang terpaksa makan daun dan kulit pohon.
- Situasi ini membuat banyak Muslim mengalami kesulitan fisik dan mental.
- Pemboikotan akhirnya berakhir setelah beberapa orang Quraisy yang masih memiliki hati nurani menentang perjanjian tersebut.
Dampak Pemboikotan:
Rasulullah SAW dan kaum Muslimin sangat menderita, tetapi mereka tetap teguh dalam iman dan tidak menyerah.
Hikmah dari Peristiwa Sebelum Isra' Mi'raj
Ujian sebelum pertolongan
- Allah SWT menguji Rasulullah dengan berbagai penderitaan sebelum memberikan mukjizat Isra' Mi'raj sebagai hiburan dan penguat hati.
Kesabaran dan keteguhan Nabi Muhammad SAW
- Meskipun mengalami cobaan berat, Rasulullah SAW tetap bersabar, tidak putus asa, dan terus berdoa serta berdakwah dengan kasih sayang.
Peringatan bahwa dunia hanyalah ujian
- Rasulullah mengalami ujian kesedihan yang mendalam, namun Allah membalasnya dengan pengalaman luar biasa bertemu langsung dengan-Nya dalam peristiwa Mi'raj.
Kesimpulan
Peristiwa Isra' Mi'raj bukan hanya sekadar perjalanan ajaib, tetapi juga merupakan hiburan dari Allah SWT bagi Rasulullah SAW setelah menghadapi cobaan yang begitu berat. Setelah kehilangan dua orang terkasih (Abu Thalib dan Khadijah), mengalami pengusiran di Thaif, dan menghadapi pemboikotan Quraisy, Allah memberikan penguatan iman dan kebahagiaan luar biasa kepada Rasulullah melalui perjalanan Isra' Mi'raj.
Semoga kisah ini memberikan inspirasi untuk selalu bersabar dalam menghadapi cobaan dan yakin bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI