Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Insinyur - Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kemajuan Indonesia yang Sangat Mengkhawatirkan Singapura

24 Januari 2025   02:38 Diperbarui: 24 Januari 2025   02:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kemajuan Indonesia yang Mengkhawatirkan Singapura

Singapura adalah negara kecil dengan ekonomi yang sangat bergantung pada perdagangan, logistik, dan keuangan. Indonesia, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dengan sumber daya melimpah, memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungannya pada Singapura dan bahkan menjadi pesaing utama dalam beberapa sektor. Berikut adalah beberapa bidang di mana kemajuan Indonesia dapat mengkhawatirkan Singapura:

1. Sektor Logistik dan Pelabuhan

  • Potensi Pengalihan Rute Perdagangan: Indonesia sedang mengembangkan pelabuhan besar seperti Kuala Tanjung, Patimban, Makassar New Port, dan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar di Batam. Jika berhasil, ini dapat mengurangi ketergantungan ekspor-impor Indonesia pada Singapura.
  • Kawasan Ekonomi Khusus (KEK): Indonesia telah mengembangkan berbagai KEK seperti KEK Sei Mangkei dan KEK Batam yang bisa menarik investor yang sebelumnya lebih memilih Singapura.
  • Infrastruktur Maritim: Jika sistem pelabuhan dan logistik Indonesia semakin modern, efisien, dan murah, banyak kapal akan memilih berlabuh di Indonesia daripada di Singapura.

2. Sektor Keuangan dan Investasi

  • Perkembangan Pasar Keuangan Indonesia: Jika Indonesia berhasil mengembangkan pusat keuangan seperti di Jakarta dan Batam, perusahaan-perusahaan multinasional yang selama ini memilih Singapura bisa beralih ke Indonesia.
  • Repatriasi Modal dan Investasi Asing: Dengan perbaikan regulasi dan stabilitas politik, Indonesia bisa menarik kembali modal yang selama ini "parkir" di Singapura.
  • Perbankan Syariah: Indonesia memiliki potensi besar dalam keuangan syariah. Jika sektor ini berkembang pesat, bisa menarik investor Timur Tengah yang sebelumnya memilih Singapura sebagai hub investasi di Asia Tenggara.

3. Sektor Energi dan Sumber Daya Alam

  • Ketahanan Energi: Indonesia kaya akan sumber daya energi seperti gas alam, minyak, dan batu bara. Jika Indonesia mengoptimalkan pengolahan dan distribusinya, Singapura yang selama ini menjadi pusat pengolahan minyak dan energi di kawasan akan kehilangan keunggulannya.
  • Ekspor Energi ke Singapura: Selama ini, Singapura sangat bergantung pada pasokan listrik dan gas dari Indonesia. Jika Indonesia mengalihkan pasokan ini untuk kebutuhan dalam negeri atau negara lain, Singapura bisa mengalami krisis energi.

4. Sektor Teknologi dan Digital

  • Perkembangan Startup dan Ekonomi Digital: Indonesia memiliki ekosistem startup yang berkembang pesat dengan unicorn seperti Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak. Jika sektor ini berkembang lebih lanjut, Indonesia bisa menjadi pusat inovasi teknologi di Asia Tenggara, menggeser dominasi Singapura.
  • Pusat Data dan Cloud Computing: Indonesia sedang membangun banyak pusat data. Ini bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap pusat data di Singapura, yang selama ini menjadi tempat utama penyimpanan data perusahaan-perusahaan besar di Asia Tenggara.

5. Sektor Pariwisata dan Perdagangan Bebas

  • Batam dan Bintan Sebagai Destinasi Wisata: Jika dikembangkan dengan baik, Batam dan Bintan bisa menarik wisatawan yang selama ini memilih Singapura. Ini bisa mengurangi pemasukan Singapura dari sektor pariwisata.
  • Zona Perdagangan Bebas: Batam dan kawasan lain yang diberikan status perdagangan bebas bisa menarik investor yang sebelumnya memilih Singapura karena insentif pajak dan fasilitas bisnis.

Bagaimana Singapura Mempengaruhi Indonesia?

Untuk mempertahankan dominasinya, Singapura telah lama menggunakan berbagai cara untuk mempengaruhi kebijakan dan ekonomi Indonesia:

1. Investasi dan Kepemilikan Modal

  • Banyak perusahaan dan konglomerat Indonesia memiliki aset atau kantor pusat di Singapura, sehingga Singapura bisa memiliki leverage terhadap kebijakan ekonomi Indonesia.
  • Singapura adalah salah satu investor terbesar di Indonesia, terutama di sektor properti, manufaktur, dan logistik. Ini membuat kebijakan ekonomi Indonesia sering disesuaikan agar menguntungkan investor Singapura.

2. Pengaruh Politik dan Diplomasi

  • Singapura sering menjadi tempat persembunyian bagi pengusaha atau politikus Indonesia yang menghadapi kasus korupsi, sehingga ada kemungkinan mereka memiliki pengaruh dalam kebijakan Indonesia.
  • Singapura memiliki hubungan diplomasi yang sangat kuat dengan negara-negara besar seperti AS dan China, yang bisa digunakan untuk menekan kebijakan Indonesia di tingkat global.

3. Pengendalian Perdagangan dan Logistik

  • Hampir 40% perdagangan laut dunia melewati Selat Malaka, dan Singapura mengontrol sebagian besar lalu lintas kapal di sana.
  • Banyak ekspor Indonesia harus melewati Pelabuhan Singapura karena keterbatasan infrastruktur pelabuhan Indonesia.

4. Pengaruh dalam Sektor Keuangan

  • Singapura menjadi tempat parkir uang bagi banyak orang kaya Indonesia. Banyak perusahaan Indonesia yang terdaftar di bursa saham Singapura.
  • Dengan adanya kebijakan pajak yang lebih menguntungkan, banyak modal yang seharusnya berputar di Indonesia malah masuk ke Singapura.

5. Pengaruh Media dan Opini Publik

  • Singapura memiliki kendali atas beberapa media di Asia Tenggara yang dapat membentuk opini publik di Indonesia.
  • Beberapa narasi politik dan ekonomi di Indonesia sering kali diarahkan untuk menjaga hubungan baik dengan Singapura, meskipun merugikan kepentingan nasional.

Kesimpulan dan Solusi untuk Indonesia

Indonesia memang sedang berkembang pesat, dan ini mengkhawatirkan Singapura. Namun, agar bisa benar-benar menyaingi Singapura, Indonesia harus melakukan beberapa langkah strategis:

  1. Membangun Infrastruktur Logistik yang Mandiri: Mempercepat pembangunan pelabuhan besar seperti Batam, Kuala Tanjung, dan Patimban agar tidak lagi bergantung pada Singapura.
  2. Mengembangkan Pusat Keuangan Nasional: Jakarta dan Batam bisa menjadi pusat keuangan internasional untuk mengurangi ketergantungan modal pada Singapura.
  3. Meningkatkan Kedaulatan Energi: Mengurangi ekspor energi ke Singapura dan memanfaatkan sumber daya untuk industri dalam negeri.
  4. Mendorong Digitalisasi dan Teknologi: Mengembangkan ekosistem startup dan pusat data agar Indonesia menjadi pusat inovasi di Asia Tenggara.
  5. Memperkuat Ketahanan Ekonomi dan Kebijakan Pajak: Mencegah arus modal besar yang keluar ke Singapura dengan menerapkan kebijakan pajak dan regulasi yang lebih kompetitif.
  6. Meningkatkan Pengawasan terhadap Intervensi Asing: Menjaga agar kebijakan ekonomi dan politik tidak terlalu dipengaruhi oleh kepentingan asing, termasuk Singapura.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia bisa menjadi pemain utama di kawasan dan tidak lagi hanya menjadi "pasar" bagi negara lain, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi dan logistik dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun