1. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan
- Revitalisasi Kurikulum: Pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan industri dan era digital.
- Vokasi dan Sertifikasi Keahlian: Mengembangkan sekolah vokasi, pelatihan industri, dan sertifikasi profesi untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
- Akses Pendidikan Merata: Memastikan semua lapisan masyarakat, termasuk di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
2. Penciptaan Lapangan Kerja yang Luas
- Dorongan untuk Industri 4.0: Mendorong pengembangan industri manufaktur cerdas, AI, dan ekonomi digital.
- Dukungan untuk UMKM dan Startup: Memberikan insentif dan akses modal bagi wirausaha muda untuk menciptakan lapangan kerja.
- Investasi di Sektor Pertanian dan Maritim: Mengembangkan agroindustri dan perikanan modern untuk menyerap tenaga kerja di sektor non-urban.
3. Reformasi Ekonomi dan Kebijakan Pro-Investasi
- Kemudahan Berusaha: Menyederhanakan regulasi bisnis dan investasi untuk menarik investor.
- Infrastruktur dan Konektivitas Digital: Mempercepat pembangunan jalan, pelabuhan, serta akses internet untuk mendukung ekonomi berbasis digital.
- Peningkatan Hilirisasi Industri: Memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan mengolahnya menjadi produk bernilai tambah tinggi.
4. Penguatan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
- Investasi dalam Kesehatan SDM: Meningkatkan layanan kesehatan, terutama dalam bidang gizi, kesehatan ibu-anak, dan penyakit menular.
- Jaminan Sosial bagi Pekerja: Memperluas akses BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan untuk memastikan perlindungan sosial bagi tenaga kerja.
5. Pemberdayaan Perempuan dalam Ekonomi
- Peluang Kerja Setara: Mendorong partisipasi perempuan dalam tenaga kerja dengan kebijakan fleksibel dan insentif bagi perusahaan yang mendukung pekerja perempuan.
- Dukungan untuk Pengusaha Perempuan: Menyediakan modal dan pelatihan untuk meningkatkan wirausaha perempuan.
6. Memanfaatkan Potensi Ekonomi Digital
- Pengembangan Talenta Digital: Pelatihan coding, data science, dan kecerdasan buatan untuk menghadapi transformasi digital.
- Ekonomi Kreatif dan E-Commerce: Mendukung UMKM masuk ke marketplace digital serta mendorong ekspor produk kreatif Indonesia.
7. Optimalisasi Peran Geopolitik dan Diplomasi Ekonomi
- Keikutsertaan Aktif dalam BRICS dan ASEAN: Memanfaatkan posisi strategis Indonesia dalam kerja sama internasional untuk memperkuat daya saing ekonomi.
- Diversifikasi Pasar Ekspor: Mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu dan memperluas ekspor ke negara berkembang di Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
Kesimpulan
Bonus demografi adalah peluang emas bagi Indonesia untuk menjadi negara maju jika dikelola dengan baik. Namun, tanpa strategi yang tepat, bonus ini bisa berubah menjadi beban sosial. Dengan meningkatkan kualitas SDM, menciptakan lapangan kerja, memperkuat industri, dan memanfaatkan potensi digital serta geopolitik, Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi besar di dunia.
Arah kebijakan yang berfokus pada inovasi, investasi, dan inklusivitas akan membawa Indonesia menuju "Indonesia Emas 2045" sebagai negara maju dan mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H