Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kisah Guru Penulis

6 November 2022   08:47 Diperbarui: 6 November 2022   09:05 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudahlah pak berhenti menulisnya, apa yang bapak dapatkan dari menulis"? kata Kastini pada Suhardi, suaminya yang juga seorang guru.


"Lho ibu ini bagaimana, saya ini kan ingin menjadi guru VIP," kata Suhardi sambil meneruskan aktivitas mengetiknya di laptopnya

"Hala, guru VIP apa? sejak bapak menekuni tulis menulis, bisa menghasilkan buku mana ada peningkatan ekonomi?" sergah Kastini tak puas dengan bukubuku yang masih menumpuk di ruang tamu.

"Ya sabar lha bu, lha bapak ini kan baru menghasilkan beberapa buku, itupun buku biasa yang berbeda dengan bukunya Andrea Hirata "Laskar Pelangi" yang lakunya sampai jutaan dan kisahnya sudah di filmkan," kata Suhardi meredam kekesalan Kastini istrinya.

Memang menulis bagi guru tak semudah membalik telapak tangan, bisa menghasilkan buku yang berkualitas seperti penulispenulis top yang sudah kenyang dengan dunia tulis menulis, bahkan sebelum bukunya muncul atau terbit sudah banyak yang inden.

Guru menulis adalah proses belajar, dan belajar untuk menyalurkan potensi dan kreativitasnya, seorang guru bisa menulis adalah sesuatu banget dan patut diapresiasi bagaimana pun mutu buku yang dihasilkan itu urusan nanti, tapi sekarang juga sudah banyak guru kreatif dan

menghasilkan bukubuku yang berkualitas dan laris manis di pasaran.

"Sudah sekarang kalau bapak terus menulis buku, tapi tak laku bukunya nanti saya "pertimbangkan" bukunya Pak" sela Kastini

"Apa maksudnya, "dipertimbangkan" bu? tanya Suhardi bingung

"Bukunya saya bawa ke pengepul kertas bekas bukunya saya jual dengan harga kiloan" kata Kastini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun