Kok kurang satu pak, mana Sakinah?" kata pak Gono, ketika melihat jumlah keluarga kami yang belum lengkap.
"Sakinah    sudah   berangkat    pak   Gono,   mondok   di Jombang," jawab saya
"Alhamdulillah, syukurlah pak Guru, akhirnya putrinya ada yang mondok," kata pak Gono
"Mudahmudahan    kerasan,    dan    dapat    ilmu    yang bermanfaat, mohon doanya pak Gono,"
"Insya Allah pak Guru, biar ada yang jadi bu Nyai di kampung kita nanti," kata pak Gono
"Aamiin Ya Robbal Aalamiin,"
Memang sejak berangkat Jumat sepekan yang lalu, untuk menuntut ilmu di SMA dan mondok di Ponpes Darul Ulum Jombang Jawa Timur, suasana di rumah terasa ada yang hilang.
Biasanya kami bersamasama berempat, saya, ibunya, Zahroh kakak Sakinah dan tentu si bungsu Sakinah, entah itu makan, nonton tv, bepergian, menghadiri acara keluarga dan sekedar jalanjalan selalu berempat, namun sekarang tinggal kami bertiga.
Suatu ketika, kami membeli nasi goreng dan mie goreng, selalu dua bungkus untuk di makan di rumah,Â
biasanya saya yang bersama Sakinah, pergi ke Cak Di, penjual nasi goreng dan mie goreng.
Setiba di rumah kami makan berempat, Zahroh kakak sakinah mengambilkan 2 piring dan 4 sendok, untuk kami makan nasi goreng dan mie goreng di ruang keluarga sambil nonton TV.