Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagiku Berselimut Awan

3 November 2022   05:28 Diperbarui: 3 November 2022   05:32 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sang Surya malu-malu menyapa persada

Tunai pagi menyertainya

Tak merdeka melepaskan sinarnya

Karena awan dan rinai bersebelahan

Namun kau tetap berusaha berbagi

Sinarmu terobos awan dan rinai pagi

Nampak pelangi indah di sana-sini

Sebagai bias sibarmu tertahan rinai

Kuharap rinai segera berhenti

Agar sinar Surya bebas berbagi

Pada banyak nyawa yang menanti

Pada banyak jiwa yang berharap

Pada banyak mahluk hidup yang membutuhkan

Pada banyak benda yang memerlukan

Wahai sang Surya jangan lelah berbagi

Jangan lelah menyinari

Jangan lelah menginsipirasi 

Kami semua berharap sinar rezekimu

Untuk kehidupan yang lebih baik

Dan kesejahteraan bagi semua

*****

Kota Pudak, 03-11-2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun