Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mak Ju Jadi Tukang Pijat Menyambung Hidup

30 Oktober 2022   19:24 Diperbarui: 30 Oktober 2022   19:26 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ju pada saya dengan senyum malu.

"Dapat Mak Ju, kalau pak Guru nanti jadi presiden, semua pensiunan baik PNS, TNI Polri, Pejabat negara, termasuk pernsiunan tukang, seperti tukang sapu jalan, tukang kebun, tukang pijat seperti Mak Ju, tukang tambal ban saya kasih pensiunan". Kalau saya jadi presiden Mak Ju, doakan ya," jawab saya.

"Ya jadi presidennya ketoprak mak Ju," jawab istri saya sambil ketawa mendengar ucapan saya pada mak Ju.

"Pak Guru bisa saja," kata Mak Ju, sambil melanjutkan pijatan pada bagian kaki istri saya.

"Aduuuh, jangan keraskeras Mak, itu sakit sekali," jerit istri saya ketika tangan Mak Ju memijat bagian lutut istri saya.

"Ini sepertinya salah urat Mik, perlu saya luruskan uratnya biar tidak berlanjut sakitnya," kata mak Ju serius.

"Iya mak Ju, terserah Emak, yang penting jangan keras keras dan jadikan kembali seperti semula," jawab istri saya sambil merintih menahan sakit.

Memang sebelum puasa Ramadan, istri saya pernah jatuh terpeleset di kamar mandi, dan lututnya agak memar. Tetapi, karena selama puasa Ramadan belum sempat dipijiatkan, maka rasa nyeri tersebut terus ada di bagian lutu istri saya, dan sekarang sudah ketemu tukang pijatnya.

"Apa saya bilang, perlu diservis itu kaki, biar kembali normal seperti semula" kata saya memecahkan kebuntuan, karena Mak Ju fokus mijat lutut kaki istri saya, sementara istri saya sambil menahan sakit, karena pijatan Mak Ju semakin keras untuk membetulkan posisi urat lutut yang terkilir.

"Aduh Mak, sakiiiit," teriak istri saya,

"Sedikit lagi Mik, ini sudah hampir kembali normal uratnya," kata mak Ju, sambil minum air mineral yang disediakan istri saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun