Santri MTsN 4 Kota Surabaya mengikuti Upacara Hari Santri Nasional 2022 di halaman madrasah (dokpri)
Peringatan Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad dari KH. Hasyim Asy'ari ketua Nahdhatul Ulama kepada para santri dan pejuang Surabaya saat itu yang sedang berhadapan dengan Sekutu di Surabaya.
Untuk memberikan motivasi dan semangat kepada para pejuang yang sebagian besarnya adalah umat Islam dan merupakan santri dari para ulama msks perlu adanya suatu keputusan sebagai dasar tentang perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia yang baru diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Akhirnya keluarlah Resolusi Jihad yang terdiri dari dua hal yaitu.
1. Meminta kepada Pemerintah Indonesia supaya menentukan sikap tegas  kepada Sekutu dan kaki tangannya yang berusaha menjajah kembali Indonesia.
2. Supaya memerintahkan perjuangan bersifat Jihad fi Sabilillah untuk tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tegaknya Agama Islam.
Merah Putih sebagai lambang dan bendera negara harus dipertahankan dengan jiwa dan raga (dokpri)
Menteri Agama dalam Sambutannya yang dibacakan oleh Pembina Upacara dalam Peringatan Hari Santri Nasional pagi ini menyampaikan tentang tema Hari Santri tahun ini yaitu Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.
Menurut Gus Menteri penjelasan dari tema Hari Santri tahun ini adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.
Ketika Indonesia memanggil santri tidak pernah menolak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
Saat perjuangan melawan penjajah para Kyai dan santri dengan senjata bambu runcing dan doa tak gentar melawan penjajah, saat sudah merdeka para santri dan kyai terus berjuang mempertahankan NKRI, di masa sekarang para santri sudah memasuki berbagai bidang kehidupan yang nyata dan berkontribusi terhadap kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Banyak santri yang jadi pejabat, santri yang jadi pengusaha, santai yang jadi tentara, santri yang jadi teknokrat, Â santri yang jadi olahragawan, santri yang jadi seniman juga pesohor negeri.
Santri siap kapan saja dan di mana saja memberikan darma baktinya kepada bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan di Pondok Pesantren menjadi kawah candradimuka bagi santri untuk menyiapkan diri, membekali diri dengan berbagai ilmu, keterampilan, pengalaman dan Akhlakul Karimah untuk dipersembahkan bagi martabat kemanusiaan agar Indonesia menjadi negara yang toyyibatun warabbun Ghofur, insyaallah.
santriwati siap mendarma baktikan diri, ilmu dan pengalaman untuk kejayaan Indonesia dan Islam (dokpri)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H