Malam itu saya datang terlambat menghadiri acara pernikahan putri seorang di gedung Islamic Centre Surabaya.
Karena datang lebih dari 1 jam dari jam undangan maka area parkir di depan Islamic Centre, Kawasan Dukung Kupang Surabaya sudah penuh, sehingga saya harus memutar sampai dua kali baru menemukan Cak Tono, yang merupakan Jukir di Gedung tersebut.
"Sebelah kiri pak guru barusan ada tamu yang sudah keluar dengan mobilnya," kata Cak Tono, sambil menunjuk ke tempat kosong untuk parkir mobil saya
"Makasih Cak, untung ketemu sampeyan sejak tadi cari parkir mobil gak ketemu"
"Pak Guru sih, datangnya terlambat jadi yang sudah penuh, maklum pak Andi kan orang penting, jadi tamunya banyak dan hampir semuanya bawa mobil," kata cak Tono
"Iya tadi di rumah ada tamu, saudara luar kota, jadi ya nunggu sampai pulang tamunya, baru hadir kesini, jadinya terlambat," kata saya pada cak Tono
"Begini saja, pak Guru turun sama ibu, biar mobilnya saya parkirkan, nanti kuncinya saya simpan," kata Cak Tono, menawarkan kemudahan pada saya.
"Alhamdulillah, makasih Cak Tono, baik silahkan di parkir mobil saya, sekalian simpan kucinya," kata saya.
Cak Tono, adalah panggilan akrab saya pada pak Suhartono, yang merupakan tukang parkir yang sudah hampir 20 tahun lebih bekerja di parkiran komplek Gedung Islamic Centre Surabaya.
Saya mengenal betul pada Cak Tono, karena sering memarkir di sana, bahkan sejak sebelum memiliki mobil, saya dulu sering parkir sepeda motor ketika mengikuti kegiatan pengajian rutin bulanan di Islamic Centre tersebut.
Setelah acara di gedung sudah selesai, saya kembali ke tempat parkir dan mobil saya sudah berpindah di lahan parkir dekat pintu keluar gedung tempat resepsi pernikahan tersebut.