Buku Atas Nama Takdir karya penulis
Malam itu saya menunggu ayah saya yang sedang dirawat di Rumah Sakit, karena menderita stroke, kondisi ayah saya yang sepuh dan penyakitnya yang lumayan berat mengharuskan beliau dirawat inap di Rumah Sakit Pemerintah.
Saat ayah saya sedang kambuh maka selalu meronta ronta karena rasa sakit yang mendera seluruh badannya.
"Bu dokter, ayah saya kambuh lagi, terus merontaronta," lapor saya pada dokter jaga yang bertuga malam itu
"Iya pak sabar, saya juga sudah tahu, sebentar saya beri suntikan biar tenang kembali ayahnya," kata dokter Sakinah di depan saya.
"Makasih dok, ayah saya sudah tenang kembali" kata saya pada dokter yang masih muda tersebut.
"Ngomongngomong dokter sudah berapa lama dinas di Rumah sakit ini," tanya saya memecahkan kesunyian malam itu
"Baru setengah tahun pak, kan baru lulus spesialis setahun yang lalu, dan Alhamdulillah rumah sakit ini membutuhkan tenaga saya sebagai dokter di sini," kata dokter Sakinah, sambil menuliskan resep untuk ayah saya.
"Dokter Sakinah dari Kota ini juga?" tanya saya
"Tidak pak, saya jauh dari desa, tepatnya dari Pacitan, saya lulusan Kedokteran UGM dan saat ini bertugas di RS diÂ