Dicari diantara kumpulan TAHAJJUD juga tak ada.Â
Dicari diantara kumpulan PUASA Sunah ya sama sekali tidak ada.Â
Dicari diantara kumpulan SEDEKAH juga tak kelihatan batang hidungmu.Â
Dicari diantara kumpulan TADARUSAN Qur'an, sampeyan juga tak nampak di sana. Dicari diantara kumpulan orangorang yang UMROH, niat pun sampeyan tidak punya," lanjut Ustad.
Cak Mad, tukang tambal ban itu diam menunduk, ia merasa seperti ada sesuatu yang menohok relung hatinya.
Pak Ustad melanjutkan..."Sampeyan dicari Allah SWT diantara orangorang yang tepat waktu SALATNYA, sampeyan juga tak ada. Malah salat sampeyan kerjakan paling belakang dibanding aktivitas lainnya. Memangnya siapa yang ngasih waktu dan umur pada sampeyan?? nasihat Ustad.
Kemudian ustad melanjutkan..."Dicari diantara Ahli SHOLAWAT pun tak ada. Dicari diantara yang MENUNTUT ILMU (agama/pengajian/ta'lim), Ya sama sekali tidak ada! Dicari diantara orang yang mengamalkan dan menegakkan SILATURRAHIM, sampeyan tidak ada juga sampeyan sok sibuk... sok repot... ngutakngatik yg kurang manfaat. Terus Allah SWT mau mencari sampeyan di mana lagi? Coba sampeyan beritahu..!" tambah Ustad.
Cak Mad diam. Tangannya yang sejak tadi mencari paku yang ada di ban dalam sepeda pak Ustad mendadak berhenti
"Bicaralah... Ayo ngomong, jangan diam aja sekarang', "ucap Pak Ustad
Maka menangislah Cak Mad si tukang tambal ban, sambil mengusap air matanya yang bercucuran, seperti cucuran air hujan yang meresap lewat genteng bocor, ia lalu berkalikali mengucapkan istighfar.
"Astagfirullahaladzim ya Allah Ustad....saya tobat   saya