Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengobati Anak Stres dengan Medis dan Nonmedis

10 Oktober 2022   08:55 Diperbarui: 10 Oktober 2022   09:27 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini pengalaman penulis hampir 15 tahun lalu ketika anak pertama penulis mengalami stres ketika masuk di Pondok Pesantren di Surabaya.

Awal ceritanya anak pertama saya (lulusan SD) saat itu tidak bisa masuk ke SMP Negeri pilihannya, diantara kebingungannya anak saya diajak temannya SD-nya untuk masuk Pondok Pesantren di Kawasan Surabaya Utara.

Di Ponpes tersebut mayoritas santrinya adalah anak-anak dari pulau Madura yang memiliki temperamen yang keras, sementara putri saya tergolong anak pendiam, penakut dan cenderung susah bergaul dengan teman baru.

Kondisi kedua di Ponpes tersebut hanya terdapat pendidikan diniyah tidak ada sekolah umum, sehingga pada bulan ke-4 putri saya mengalami tekanan yang luar biasa, sering barang, pakaian, uang hilang di dalam kamar pondok, sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari santri lain dan minta pulang ke rumah (keluar dari Pondok Pesantren).

Justru saat di rumah kondisi kejiwaan putri saya mengalami penurunan sampai titik nadir, sering merenung, kadang teriak-teriak menyebut nama pengasuh dan teman di pondoknya.

Penulis akhirnya membawa putri ke Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya untuk melakukan pengobatan di Poli Jiwa, menurut keterangan dokter yang menangani putri saya mengalami stres karena tekanan di Pondok Pesantren, sehingga berujung pada gangguan kejiwaan, meskipun belum terlalu parah karena segera diketahui dan dikeluarkan dari Pondok Pesantren.

Upaya pengobatan medis lewat penanganan dokter di Rumah Sakit, penulis gabungkan dengan pengobatan non medis dengan mendatangi seorang Kyai di wilayah Jombang yang memang membuka pengobatan alternatif dengan metode pengobatan melalui rukyah dan dzikir menggunakan asmah Allah dan doa-doa yang ada dalam Al Quran dan Hadits Nabi.

Upaya pengobatan akhirnya membuahkan hasil setelah dua bulan melakukan pengobatan dengan dua jalur, yaiu medis dan non medis.

Pada bulan ke-7 putri saya sudah menunjukkan kesembuhan dan bisa diajak berkomunikasi secara baik, akhirnya penulis lewat kenalan seorang Kepala MTsN di Surabaya, putri saya bisa dimasukkan di MTsN 3 Kota Surabaya, bisa memulai sosialisai lagi dengan teman-teman sekolahnya, dan alhamdulillah bisa lulus setelah 3 tahun bersekolah di MTs Negeri 3 Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun