Demak (6/8) – Penggunaan kantong plastik sekali pakai hingga saat ini masih menjadi primadona karena harganya yang murah dan mudah didapat. Sampah plastik yang bersifat anorganik ini sulit diurai bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya. Plastik yang kita gunakan karena alasan kepraktisan berubah menjadi polutan yang membahayakan lingkungan.
The National Plastic Action Partnership (NPAP) mencatatkan ada sekitar 4,8 juta ton per tahun sampah plastik di Indonesia tidak terkelola dengan baik seperti dibakar di ruang terbuka (48%), tak dikelola layak di tempat pembuangan sampah resmi (13%) dan sisanya mencemari saluran air dan laut (9%). Pusat Keanekaragaman Hayati melaporkan bahwa terdapat sedikitnya 267 spesies berbeda telah terkena dampak polusi plastik di lautan. Hal-hal tersebut tentunya sudah menjadi sebuah peringatan serius akan dampak dari penggunaan plastik sekali pakai yang berlebih. Sebagai negara tropis yang dikelilingi lautan, banyak ekosistem alam yang dipertaruhkan. Jika tidak diatasi dengan baik, masalah sampah plastik bisa berujung bencana alam dan kerusakan ekosistem. Oleh karena itu meminimalisir penggunaan kantong plastik sekali pakai bisa menjadi salah satu solusinya.
Sosialisasi penggunaan reusable bag (tas ramah lingkungan) dilakukan oleh Hajar Shofwatul Islam salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro kepada masyarakat dengan poster sebagai media edukasi kepada masyarakat yang ditempel di papan media informasi yang ada di Balai dan diserahkan kepada Ketua RW untuk didistribusikan kepadan RT RT di RW 21 Pucangjajar Timur.
Beberapa masyarakat terlihat sangat antusias dalam membaca poster yang ditempel di papan media informasi karena dihias juga dengan menarik. Selain itu juga dilakukan pembagian reusable bag kepada ibu ibu di lingkungan sekitar RW 21 secara door to door.
“Wah terimakasih banyak mbak, pasti tas nya sangat bermanfaat untuk ibu ibu disini untuk berbelanja karena bisa mengurangi pemakaian kantong plastik” kata Bu Qasim, selaku Ibu RW 21 ketika mahasiswi membagikan reusable bag.
Tas ramah lingkungan diharapkan menjadi alternatif bagi masyarakat dalam upaya mengurangi sampah kantong plastik sekali pakai untuk meningkatkan perilaku agar lebih peduli terhadap lingkungan. Sehingga sampah plastik bisa berkurang dan terjaganya ekosistem terutama ekosistem laut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI