Assalamu'alaikum Wr. Wb....
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan nabi Muhammad SAW di manapun kita berada. Aamiin...
Kali ini seperti biasanya saya akan menjelaskan tentang filsafat yang judul materinya aliran progresivisme beserta tokoh-tokohnya. Langsung saja penjelasannya.
Aliran Progresivisme
Yang di maksud dengan Progresivisme ialah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang berpusat pada anak. Sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang berpusat pada guru atau bahan pelajaran. Itu menurut Redja mudyaharjo.
 Aliran Progresivisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang sangat berpengaruh pada abad 20 ini. Pengaruh itu terasa di seluruh dunia. Terlebih lebih di Amerika serikat.  Usaha pembaharuan di dalam pendidikan pada umumnya terdorong oleh aliran Progresivisme.
Biasanya aliran Progresivisme ini di kaitkan dengan pandangan hidup liberal, maksudnya adalah pandangan hidup yang mempunyai sifat sifat sebagai berikut: fleksibel ( tidak kaku, Tidak menolak perubahan, tidak terikat oleh doktrin apapun), curios (ingin mengetahui, ingin menyelidiki), toleran, dan open maended  (mempunyai hati terbuka).
Progresivisme menghendaki pendidikan  yang pada hakikatnya progresif. Tujuan pendidikan hendaknya diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus menerus, agar peserta didik dapat berbuat sesuatu yang intelegen.  Dan mampu mengadakan penyesuaian dan penyesuaian kembali dengan tuntutan dari lingkungan.
Tokoh-tokoh Progresivisme
Dalam sejarahnya, Progresivisme muncul dari tokoh-tokoh filsafat pragmatisme seperti Charles S. Peirce, Willian James, dan John dewey, dan eksperimentalisme, seperti Francis bacon. Tokoh lain yang memicu lahirnya  aliran ini adalah John Locke dengan ajaran filsafatnya tentang kebebasan politik. Dan JJ. Rousseeau  dengan ajarannya yang meyakini bahwa kebaikan berada dalam diri manusia. Dan telah di bawahnya sejak ia lahir dan oleh karena itu  dan ialah pula yang mesti mempertahankan.  Kebaikan itu agar selalu ada dalam dirinya.
Begitu juga Immanuel kant yang melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat yang tinggi dan hegel yang mengajarkan bahwa alam bersifat dinamis  dan selalu berada dalam suatu gerak dalam suatu proses perubahan dan penyesuaian yang tidak ada hentinya.Â
Sekian sedikit penjelasan dari saya, mohon maaf jika banyak kesalahan.
Terimakasih!!
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H