Apakah ada yang mau di tanyakan?untuk yang belum gaham silahkan di tanyakan dan yang sudah faham tolong di bantu temannya yang belum faham.
Kata di atas adalah kata yang biasa di ucapkan oleh pak guru, bu guru, ustadz, ustadzah, pak dosen, sama bu dosen. Pasti kalian pun tidak merasa asing dengan kata itu. Dalam setiap kata yang di ucapkan seorang pendidik harus kita perhatikan dan simak dengan seksama. Tingkat kepahaman seorang muridyang akan kita bahas dalam artikel ini.
Tingkat kepahaman seorang murid ini disebut dengan konstruktifistik. Kata tersebut memiliki makna pembelajaran yang mengharuskan seorang murid untuk memahami apa yang di ajarkan maupun di jelaskan oleh seorang gurunya. Pendekatan konstruktivistik ini mempunyai beberapa konsep umum seperti:
1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya mampu membina pengetahuan mereka secara mandiri.
3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling memengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.
5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan- Â Â Â Â Â Â Â gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.
6. Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik minat pelajar.
Dari beberapa konsep di atas sudah di jelaskan bahwa guru harus menggembleng muridnya sampai seorang murid tersebut benar-benar paham akan apa yang si ajarkan oleh gurunya. Apabila murid tersebut belum memahami apa yang di ajarkan maka seorang guru belum boleh menambahi materi terlebih dahulu.
Apabila seorang murid tersebut masih belum memahaminya maka murid tersebut perlu dibina secara mandiri agar bisa lebih fokus dan akan mudah memahami materinya. Jadi, setiap guru harus memperhatikan materinya dan apakan materi tersebut sudah di pahami oleh muridnya apa belum.