Keberhasilan Indomie di Nigeria

Nigeria adalah salah satu negara yang paling maju di Afrika dan merupakan perekonomian besar di kawasan tengah dan barat Afrika. Hal tersebut menjadikan Nigeria sebagai partner potensial untuk melakukan kerjasama baik dalam bidang ekonomi maupun teknik. 

Kerjasama antara Indonesia dan nigeria telah lama terjalin dengan dibukanya kedutaan besar RI di Lagos dan disusul dengan dibukanya Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta pada tahun 1967. 

Hubungan baik kedua negara ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kerjasama yang telah dilaksanakan. Pada tahun 2017, Nigeria merupakan salah satu mitra perdagangan terbesar Indonesia di kawasan Afrika. Terdapat 14 perusahaan indonesia yang berhasil menanamkan foreign direct investment di Nigeria, termasuk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Nigeria memberikan peluang investasi yang baik bagi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Tidak hanya berhasil mengekspor Indomie ke Nigeria, tetapi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga berhasil mendirikan pabrik dan membangun fasilitas produksinya di Nigeria.

Dalam prosesnya, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melakukan Joint Venture antar Grup Salim yang berasal dari Indonesia dan Grup Tolaram yang berasal dari Singapura. Kedua grup tersebut membentuk kesepakatan Joint Venture (JV) yang bernama DUFIL Prima Food PLC.

Dalam memperkenalkan produknya agar diterima oleh masyarakat nigeria dan para stakeholder, DUFIL Prima Food PLC melakukan berbagai strategi yang salah satunya adalah diplomasi korporasi.

Diplomasi korporasi adalah salah satu bentuk diplomasi yang aktor utamanya merupakan perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional dapat mengatur dan memastikan aktivitas bisnis perusahaan dapat berjalan lancar di negara tujuan. 

Diplomasi ini berfokus pada bagaimana kemampuan perusahaan untuk dapat memahami kondisi dan situasi perusahaan cabang di luar negara asal. Terutama dalam mengatur hubungan dan citra perusahaan terhadap publik negara tujuan.

oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa diplomasi korporasi memiliki objektif untuk mendapatkan legitimasi publik, surat izin operasi, dan interaksi mutual adaptation antara perusahaan dan publik negara tujuan.

Perjalan Indomie di Nigeria bukanlah perjalanan yang mudah karena pada awalnya masyarakat Nigeria tidak terbiasa mengkonsumsi mie instan. Terlebih saat itu Indomie merupakan satu-satunya produk mie instan di Nigeria. Oleh karena itu, DUFIL Prima Food PLC harus bekerja keras mengenalkan produknya ke masyarakat.

Salah satu strategi DUFIL Prima Food PLC untuk mendapatkan perhatian masyarakat yaitu dengan membuat berbagai varian Indomie mengikuti selera masyarakat Nigeria. Beberapa varian baru yang diproduksi khusus untuk lidah masyarakat Nigeria yaitu Ayam Bawang, Ayam Lada, Mie Goreng Orienta. 

Untuk menyebarkan produk secara luas, DUFIL Prima Food PLC juga melakukan promosi seacra door to door. Dengan strategi tersebut, DUFIL Prima Food PLC dapat memastikan promosinya sampai pada target pasarnya.

Packaging yang dimiliki Indomie juga membuat Indomie lebih mudah diterima oleh masyarakat Nigeria. Logo halal pada packaging Indomie sangat berpengaruh pada keberhasilan Indomie karena mayoritas masyarakat Nigeria adalah muslim.

Indomie yang merupakan brand mie instan pertama di Negeri juga memberikan keuntungan bagi Indomie karena tidak ada kompetitor atau pesaing lainnya.

Kepopuleran Indomie makin melesat pada saat krisis ekonomi di Nigeria pada tahun 2015. Pada saat itu, beras yang merupakan makanan pokok Nigeria mengalami kenaikan harga yang tajam. 

Sulitnya harga beras menjadikan Indomie sebagai alternatif lain bagi masyarakat karena harga Indomie saat itu lebih murah dibandingkan harga 1 kilogram beras.

Selain itu, DUFIL Prima Food PLC juga memberikan bantuan kepada masyarakat Nigeria dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR). 

Corporate Social Responsibility atau CSR merupakan suatu kewajiban perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat sekitar. dengan memberikan CSR, image dan citra perusahaan di masyarakat akan terus meningkat

CSR biasanya diambil dari penghasilan perusahaan sebanyak 2-3%. Dana tersebut nantinya dapat dialokasikan untuk sosial, pendidikan, reservasi alam dan lain-lain. 

Salah satu Corporate Social Responsibility Indomie kepada masyarakat Nigeria adalah Indomie Independence Awards (IIDA). Dana CSR ini ditujukan untuk golongan anak-anak Nigeria yang berprestasi. Penghargaan ini diberikan atas 3 kriteria yaitu fisik,  intelektual, dan sosial. CSR ini akan membantu anak-anak Nigeria menggapai mimpi-mimpinya.

Selain Indomie Independence Awards (IIDA), ada bentuk CSR lain yang diberikan Indomie kepada Nigeria seperti Indomie Fanclub (IFA) ada Indomie Campus Ambassador (ICA), 

Selain CSR, bentuk lain dari diplomasi korporasi yang dilakukan adalah sponsorship  untuk mendukung berbagai event dan aktivitas yang dilakukan masyarakat Nigeria, pemerintah Nigeria, hingga perwakilan Indonesia.

Dengan menjadi sponsor, Indomie Nigeria berharap dapat mewujudkan itikad baik terhadap berbagai stakeholder dan menaikan nama baik Indomie di masyarakat. 

Salah satu bentuk sponsor yang pernah dilakukan Indomie yaitu pada Imunisasi massal pada tahun 2018. Imunisasi tersebut dilakukan oleh UNICEF di negara bagian Sakoto dan target imunisasi sebesar 58.813 anak.

Indomie memberi dukungan berupa produk indomie yang disebarkan kepada anak-anak peserta imunisasi. 

Melalui hal tersebut, Pemerintah Nigeria dan masyarakat mampu mempercayai Indomie dalam mendukung usaha imunisasi di Nigeria.

Tidak hanya mensponsori imunisasi, Indomie juga berhasil mensponsori berbagai event seperti even pendidikan, spelling bee yang merupakan event pemberian penghargaan kepada sekolah-sekolah di Nigeria.

Selain itu, Indomie juga melakukan sponsor saat terjadi Cobid-19 yang terjadi di Nigeria dengan memberikan bantuan uang sebesar 1 milyar naira Nigeria.

Strategi tersebut dapat dikatakan berhasil karena sekitar 60 - 70% masyarakat Nigeria mengkonsumsi Indomie. Bahkan saat ini Indomie memiliki organisasi pecinta Indomie di Nigeria yang bernama Indomie Fans Club (IFC). 

Kepopuleran Indomie tersebut menobatkan Indomie sebagai mie instan terlaris di Afrika oleh Kantar Worldpanel.