Skinny fat adalah kondisi saat tubuh terlihat kurus, namun menimbun lemak yang berlebih di tubuhnya. Orang dengan kondisi skinny fat bisa jadi memiliki berat badan yang ideal, namun tubuhnya menimbun banyak lemak dan sering kali tumpukan lemak tersebut tersimpan di bagian bawah perut. Kondisi tersebut berkaitan dengan adanya penyakit yang mengancam kesehatan seperti diabetes dan serangan jantung.
Tubuh manusia umumnya menyimpan dua jenis lemak, yaitu subkutan (berada di bawah kulit) dan lemak viseral. Lemak subkutan adalah lemak yang membuat badanmu terlihat gemuk dan dapat terasa dengan cara dicubit, sedangkan lemak viseral merupakan jenis lemak yang tersimpan di sela-sela organ tubuh seperti lambung, usus, dan hati.
Penyebab skinny fat
Beberapa orang mungkin memiliki gen yang memungkinkan mereka untuk memiliki kadar lemak lebih tinggi daripada massa otot. Faktor lain yang membuat seseorang bisa skinny fat adalah pola hidup yang kurang aktif dan tidak sehat. Kurangnya bergerak dan terlalu sering mengonsumsi makanan olahan membuat seseorang memiliki massa otot yang sedikit dan kadar lemak yang tinggi.
Sayangnya, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa kondisi tubuh mereka sedang menimbun banyak lemak. Mereka berpatokan pada berat badan yang sudah normal, padahal di balik berat badan normal yang mereka lihat, terdapat timbunan lemak berlebih yang tersimpan di tubuhnya.
Cara menangani skinny fat
Penanganan skinny fat perlu kamu lakukan agar tubuh kamu memiliki massa otot yang seimbang dengan kadar lemak yang tersimpan. Mengingat kondisi skinny fat hampir sama berbahanya dengan obesitas, kamu perlu berhati-hati saat kondisi berat badan normal tapi memiliki bentuk perut yang buncit.
Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan supaya masalah skinny fat bisa ditangani secara efektif.
- Memperbaiki pola makan
Supaya terhindar dari adanya kadar lemak yang menumpuk secara berlebihan, kamu perlu menjaga pola makanmu supaya tetap terkontrol dengan baik. Kurangi makanan olahan yang mengandung tinggi gula seperti tepung, makanan manis, dan minuman bersoda.
Mengonsumsi makanan yang tinggi gula dapat meningkatkan produksi insulin pada tubuh. Jika hal tersebut terjadi, maka akan mengakibatkan resistensi insulin dan berakibat pada sel-sel tubuh yang tidak dapat menyerap gula darah (glukosa) untuk diproses menjadi energi. Sehingga, terjadi penumpukan glukosa dalam darah dan kadar gula darah pun meningkat.