Sebagai warga negara yang demokratis, kita perlu terus merefleksikan keterbatasan dan tantangan yang menghadang kebebasan berpendapat. Tidak cukup hanya menyaksikan kebebasan simulatif semu, tetapi juga bergandengan tangan dalam memperjuangkan kebebasan berpendapat yang lebih nyata dan inklusif.Â
Dalam praktiknya, kebebasan berpendapat dapat menjadi simulasi semu karena adanya pembatasan dan keterbatasan dalam menjaga kebebasan berpendapat. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjaga kebebasan berpendapat agar tidak hanya menjadi simulasi semu. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebebasan berpendapat dan demokrasi, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebebasan berpendapat dan demokrasi.
Oleh: Moh. Hairud Tijani, Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati, menulis apa saja yang bisa di baca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H