Media Sosial sebagai Alat Komunikasi Kesehatan
Salah satu aspek menarik dari penelitian ini adalah penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi kesehatan. Dr. Zaidul Akbar memanfaatkan platform seperti Instagram, YouTube, dan Facebook untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Melalui konten-konten kreatif seperti video tutorial memasak makanan sehat atau sesi tanya jawab langsung dengan pengikutnya, ia berhasil menciptakan interaksi dua arah yang meningkatkan keterlibatan masyarakat.
Media sosial memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat dan efektif, serta memberikan ruang bagi masyarakat untuk bertanya langsung tentang isu-isu kesehatan yang mereka hadapi. Dengan cara ini, Dr. Zaidul tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga membangun hubungan dengan audiensnya.
Melalui pendekatan Health Belief Model, kita dapat melihat bahwa pola komunikasi kesehatan yang efektif sangat berperan dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat.Â
Dengan meningkatkan persepsi risiko terhadap gaya hidup tidak sehat, membangun kepercayaan terhadap manfaat pengobatan, mengatasi penghalang perilaku, dan memperkuat dukungan sosial melalui media sosial, kita dapat mendorong masyarakat untuk mengambil tindakan proaktif dalam menjaga kesehatan mereka.
Penting bagi semua pihak---pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat---untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku hidup sehat. Dengan demikian, kita tidak hanya akan mengurangi angka kasus penyakit terkait gaya hidup tidak sehat tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai upaya kesehatan masyarakat dan program-program pendidikan terkait kebersihan di Indonesia, Anda dapat mengunjungi https://www.unisayogya.ac.id/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H