Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menikmati Indahnya Wisata Ramadhan di Kota Batam (Seri II)

15 April 2021   23:25 Diperbarui: 16 April 2021   16:13 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto ; Tribunbatam.com ( Masjid Agung II/Masjid Sultan)

Keunikan Batam Menjadikan Masjid-Masjid Sebagai Spot Wisata Religius yang terbaik menurut saya.

Bulan suci Ramadan tak hanya jadi momen untuk menunaikan ibadah puasa namun juga berbagai tradisi khas lainnya. Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan pada saat Ramadan adalah menyusuri berbagai destinasi wisata religi. Selain bisa mengisi waktu ngabuburit, destinasi wisata religi Ramadan berikut juga bisa sekaligus menjadi tempat menunaikan ibadah di bulan Ramadan. Baca Artikel Sebelumnya di : Seri I

Bulan Ramadhan juga merupakan ajang silatuhrami bersama orang-orang yang jarang kita temui dalam keseharian kita. Jauh sebelum Ramadhan tiba, tentunya bukan hanya saya yang berisiatif membuat grup chatting Ramadhan. Diantara kita juga tentunya membuat semacam grup bukber, ngabuburit, dan juga grup sahur besama dengan teman-teman dan juga orang-orang dekat. Grup-grup medsos memenuhi ruang chattingan setiap membuka aplikasi satu demi satu. 

Berhubungan dengan masih masa pandemi, berkumpul dan shering di grup menjadi komunikasi rutin, intensitas ini belum tentunya bisa kita lakukam untuk dunia nyata. Tapi jika memaksakan keadaan untuk bertemu di dunia nyata, harus juga tetap dengan protokol kesehatan untuk menjaga agar terhindar dari penularan Covid-19

Terlepas dari obrolan grup, bukber, sahur bareng dll, memilih untuk buka puasa sendiri adalah cara saya untuk menghindari diri dari bentuk keramaian dan menjaga keselamatn diri. 

Meskipun hanya sendiri buka puasa atau sahur di tempat ramai dan terbuka saya juga masih khawtir, setidaknya belum ada kontak langsung dalam waktu yang lama dengan orang-orang. Dan ini kali keduanya di hari ketiga puasa, saya berkunjung lagi ke salah satu tempat yang sudah menjadi favorite orang-orang di batam. Bukit Welcome To Batam.

Kalau ditanya mengapa harus disana, tidak ditempat lainnya?

Menurut saya, tempat ini selain menjadi vaforite, tempatnya sangat dekat dengan Masjid Agung Batam. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa saya memilih tempat menunggu datangnya waktu buka puasa dan menyaksikan betapa ramainya orang-orang berdatangan dengan tujuan yang sama menunggu untuk bukber bersama teman, keluarga atau koleganya.

Menjalang buka puasa, segelas air kelapa muda tidak dicampur dengan apapun selain es. Ini menjadi kesukaan saya ketika memilih menu buka puasa setiap kali puasa ramadhan datang, dan satu botol air mineral tanpa memesan makan atau jenis kue apapun yang manis-manis. Karena waktu buka puasa dan magrib sangat sempit untuk makan-makan menurut saya. Sekedar meneguk segelas es kelapa muda setelah mendengar suara beduk dan serine maupun beberapa tanda umum menandakan bahwa tiba waktunya buka puasa. Di kota batam untuk hari ketiga, waktu magrib sekita pukul 18.11-18-15 wib.

Setalah magrib, saya kembali ke tempat yang sama. Memesan segelas kopi, hidupkan hanphone genggam dan mulai membuka alat tulis untuk melanjutkan kegiatan menulis tentang keadaan dan kenyatan. Menurut hemat saya, bukit welcome to batam ini dengan berdekatan langsung Masjid Agung dan letaknya terletak di pusat pemerintah kota Batam memberikan kesan wisata ramadhan yang paling menarik dan unik. Apalagi, masjid ini memang menjadi salah satu ikon kota Batam.

Jadi hampir banyak orang memilih tempat ini karena bisa langsung beribadah baik magrib dan isya di masjid agung serta melakukan ritual makan malam setelah beribadah nanti. Tidak hanya itu saja, halaman masjid yang sangat luas dengan view Nama Bukit Welcome To Batam membuat tempat ini tak kalah menarik, karana banyak yang memanfaatkan waktu menunggu buka puasa mereka dengan berfoto atau membuat video-video story di medsos mereka. di tahun-tahun sebelumnya, rutinitas ini lebih ramai lagi dibandingkan sekarang.

Di artikel sebelumnya sudah saya tulis beberapa keunikan tempat yang satu ini jika kamu hendak berkunjung kesini. Ada pasar malam WTB nya, ada spot/stan foto, ada berbagai kuliner yang dijajakan, kopi dan beragam minum jika kamu yang gemar berburu takjil. Disini tempat paling rekomended untuk menunggu datangnya waktu buka puasa. Di hari yang lain selain Ramadhan pun masih tak kalah ramai loh. Dijamin kalau datang disini, kamu sudah pasti sangat menikmati indahnya wisata ramadhanmu.

Selain bukit welcome to batam yang berdekatan dengan Masjid Agung Kota Batam. Ada juga beberapa Masjid yang tidak kalah menariknya karena sudah menjadi ikon ketika datangnya bulan Ramadhan sambil kamu melakukan wisata religi, sebab masjid di batam menjadi ikon penting untuk umat muslim, ada juga masjid yang memiliki sejarah dan banyak lagi keunikan lain yang kamu temui

Ada masjid yang paling rekomended juga dan bagus untuk menyelesaikan waktumu menunggu buka puasa, anggap saja membunuh waktu dengan membaca ayat alquran, ngobrol asik tentang keagamaan, sholawat atau lainnya. Masjid Jabal Arafat, masjid ini terbilang besar juga menurut saya. Saya sendiri belum pernah berkunjung atau sholat di masjid ini selain Masjid Agung dan masjid terdekat di wilayah kepri mall dan Wilayah Kota Batam lainnya.

Nah, masjid Jabal Arafah ini berlokasi di Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja Kota, Lubuk Baja, Kota Batam. Dari profil yang saya dapat, sangat rekomended untuk wisata ramadhan di karenakan Masjid ini terletak di atas bukit. Dengan menara tower setinggi 36 meter membuat tampak masjid ini sangat iconik di mata wisatawan muslim yang berkunjung ke Kota Batam.

Selain itu, katanya ada fasilitas kantin tersedia di dekat masjid, jadi sambil menunggu datangnya waktu buka puasa, kalian bisa memesan jenis minuman atau takjil untuk berbuka disini. Menariknya lagi, di masjid ini ada perpustakaan sehingga yang gemar membaca dan menulis bisa menunggu atau membunuh waktu datang bukanpuasa sambil melakukan ritual membaca buku-buku di perpustakaan menurut yang disampaikan oleh beberapa teman saya. Luar biasa, jadi pengen segera wisata ramadhan ke masjid ini. Rencana di bulatkan insya Allah ada waktu harus berkunjung kesini.

Selain kedua masjid yang menjadi ikon Kota Batam diatas, ada juga masjdi Agung Batam II. Mengapa masjid ini disebut Masjid Agung Batam II padahal sangat besar juga. Berlokasi di Tanjung Uncang, Batu Aji, kota Batam. Dari yang saya dengar waktu ngobrol dengan salah satu tutor di kelas les Bahasa Inggris saya. Katanya Masjid ini desainnya mengadopsi dari perpaduan arab dan melayu. Saya belum tau sejarahnya aamengapa harus ada perpaduan dari  dua budaya ini dalam sebuah konsep pembangunan masjid sebagai tempat ibadah.

Dari hasil kami ngobrol, kata dia hampir sebagian besar bentuk dan konstruksi bangunan masjid ini mengadopsi Masjid Nabawi di Madinah. Mungkin ini alasan perpaduannya, Masjid yang diberi nama Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini menjadi masjid terbesar di kepulauan Riau. Kata dia di tahun 2019 proses membangun masjidnya sudah menuju kelar, tapi sampai sejauh ini dia belum tahu apakah sudah 100% bisa digunakan sebagai tempat ibadah untuk ramadhan dan aktivitas ibadah atau belum.

Dari ketiga masjid di kota batam ini memiliki nilai sejarah dan spiritual religius yang sangat tinggi. Inilah alasan keunikan Batam menjadikan Masjid-Masjid sebagai spot Wisata Religius yang terbaik menurut saya. Sangat-sangat menjadi rekomendasi untuk wisata ramadhan mu jika kamu berada di kota batam. Sayangnya, untuk ramadhan kali ini, suasananya meskipun sudah bisa berjamaah, tetap masih dengan protol kesehatan menjaga jarak. Artinya, kalau ingin berjamaah di masjid yang menampung banyak orang karena sudah menjadi ikon Kota Batam ini, tentunya kamu harus datang lebih awal karena kapasitasnya hanya bisa menampung 50% jamaah dari daya tampung total 100% jamaahnya selama masa pandemi. Ini hal yang membedakan puasa ramadhan di tahun sebelumnya dan dua tahun terakhir ini.

Tarakhir sebelum mengakhiri sedikit menu wisata ramadhan ini, saya ingin sampaikan bahwa tempat ibadah tidak menjadi ukuran untuk menambah nilai ramadhan kita. Intinya, kita bersyukur masih bisa mejalankan ibadah puasa tahun ini meskipun masih dalam suasana pandemi.

Berpuasa di kota batam untuk sekian kalinya menurut saya sangatlah menarik dan luar biasa meskipun tidak sama seperti di desa atau perkampungan, tidak sama seperti di jakarta dan di kota lainnya. Disini,  berpuasa ramadhan dapat menjadi tantangan bagi sebagian orang karena selain cuacanya yang kurang bersahabat masih musim panas, ada aturan kesehatan yang tidak mengharuskan jarak terlampau dekat. Namun asiknya pada malam hari, batam tidak pernah sepi dengan orang-orang. Kamu bisa berbuka puasa bersama penduduk setempat dan menemukan cita rasa berbagai jenis makanan lokal dan camilan khas melayu yang lezat di Bazaar-bazaar Ramadan di beberapa tempat publik kota batam saat malam hari.

Jelasnya, mau di manapun, disemua tempat ibadah bisa menjadi tempat untuk kamu berwisata ramadhan selain tempat yang sudah menjadi ikon seperti yang saya sebutkan diatas. Semoga keberkahan untuk pelaksanaan Ibadah puasa ramadhan di masa pandemi tahun ini dilimpahkan olehNya, aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun