Keunikan Batam Menjadikan Masjid-Masjid Sebagai Spot Wisata Religius yang terbaik menurut saya.
Bulan suci Ramadan tak hanya jadi momen untuk menunaikan ibadah puasa namun juga berbagai tradisi khas lainnya. Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan pada saat Ramadan adalah menyusuri berbagai destinasi wisata religi. Selain bisa mengisi waktu ngabuburit, destinasi wisata religi Ramadan berikut juga bisa sekaligus menjadi tempat menunaikan ibadah di bulan Ramadan. Baca Artikel Sebelumnya di : Seri I
Bulan Ramadhan juga merupakan ajang silatuhrami bersama orang-orang yang jarang kita temui dalam keseharian kita. Jauh sebelum Ramadhan tiba, tentunya bukan hanya saya yang berisiatif membuat grup chatting Ramadhan. Diantara kita juga tentunya membuat semacam grup bukber, ngabuburit, dan juga grup sahur besama dengan teman-teman dan juga orang-orang dekat. Grup-grup medsos memenuhi ruang chattingan setiap membuka aplikasi satu demi satu.Â
Berhubungan dengan masih masa pandemi, berkumpul dan shering di grup menjadi komunikasi rutin, intensitas ini belum tentunya bisa kita lakukam untuk dunia nyata. Tapi jika memaksakan keadaan untuk bertemu di dunia nyata, harus juga tetap dengan protokol kesehatan untuk menjaga agar terhindar dari penularan Covid-19
Terlepas dari obrolan grup, bukber, sahur bareng dll, memilih untuk buka puasa sendiri adalah cara saya untuk menghindari diri dari bentuk keramaian dan menjaga keselamatn diri.Â
Meskipun hanya sendiri buka puasa atau sahur di tempat ramai dan terbuka saya juga masih khawtir, setidaknya belum ada kontak langsung dalam waktu yang lama dengan orang-orang. Dan ini kali keduanya di hari ketiga puasa, saya berkunjung lagi ke salah satu tempat yang sudah menjadi favorite orang-orang di batam. Bukit Welcome To Batam.
Kalau ditanya mengapa harus disana, tidak ditempat lainnya?
Menurut saya, tempat ini selain menjadi vaforite, tempatnya sangat dekat dengan Masjid Agung Batam. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa saya memilih tempat menunggu datangnya waktu buka puasa dan menyaksikan betapa ramainya orang-orang berdatangan dengan tujuan yang sama menunggu untuk bukber bersama teman, keluarga atau koleganya.
Menjalang buka puasa, segelas air kelapa muda tidak dicampur dengan apapun selain es. Ini menjadi kesukaan saya ketika memilih menu buka puasa setiap kali puasa ramadhan datang, dan satu botol air mineral tanpa memesan makan atau jenis kue apapun yang manis-manis. Karena waktu buka puasa dan magrib sangat sempit untuk makan-makan menurut saya. Sekedar meneguk segelas es kelapa muda setelah mendengar suara beduk dan serine maupun beberapa tanda umum menandakan bahwa tiba waktunya buka puasa. Di kota batam untuk hari ketiga, waktu magrib sekita pukul 18.11-18-15 wib.
Setalah magrib, saya kembali ke tempat yang sama. Memesan segelas kopi, hidupkan hanphone genggam dan mulai membuka alat tulis untuk melanjutkan kegiatan menulis tentang keadaan dan kenyatan. Menurut hemat saya, bukit welcome to batam ini dengan berdekatan langsung Masjid Agung dan letaknya terletak di pusat pemerintah kota Batam memberikan kesan wisata ramadhan yang paling menarik dan unik. Apalagi, masjid ini memang menjadi salah satu ikon kota Batam.
Jadi hampir banyak orang memilih tempat ini karena bisa langsung beribadah baik magrib dan isya di masjid agung serta melakukan ritual makan malam setelah beribadah nanti. Tidak hanya itu saja, halaman masjid yang sangat luas dengan view Nama Bukit Welcome To Batam membuat tempat ini tak kalah menarik, karana banyak yang memanfaatkan waktu menunggu buka puasa mereka dengan berfoto atau membuat video-video story di medsos mereka. di tahun-tahun sebelumnya, rutinitas ini lebih ramai lagi dibandingkan sekarang.