Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Begini Cara Si Gadis Menyelamatkan Diri dari Upaya Kekerasan

4 April 2021   13:24 Diperbarui: 4 April 2021   13:41 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai tulisan ini di bagi, video tersebut di like sabanyak 210 ribu, dengan komentar sebanyak 10,5 ribu dan yang membagikan video ini sebanyak 41,5 K.

Pukul 11.30 wib penulis kebetulan cek timeline atau tepatnya linimasa facebook, dan melihat video tersebut. Karena penasaran, penulis lanjut nonton dan membaca keterangan yang walaupun tidak semua bisa penulis tahu, karena keterangannya menggunakan Bahasa inggris. Penulis belum terlalu paham untuk menerjemahkan banyak kata.

Pertanyaannya, apa kaitan video ini dengan tema yang penulis angkat?

Meskipun durasinya kurang lebih 4 menit'an dengan keterangan Bahasa inggris, penulis mengambil pesan moral dari video ini untuk berbgai pada pembaca. Penulis melihat secara detail dan keterangannya, dan menyimpulkan kalau cara yang gadis ini lakukan dalam video adalah salah satu cara terbaik meminta bantuan ketika kamu terdesak dalam mengalami masalah.

Mengapa harus tisu/sarbet yang perempuan itu gunakan?

Dilihat dari situasinya, denga mental kasar pasangan/cowoknya. Gadis ini tidak mungkin di bolehkan meminta kertas untuk menulis apapun, apalagi meminta bantuan pada siapaun. Jadi bagi penulis, gadis ini menggunakan kecerdasan dan kesadaran dia sepenuhnya bahwa untuk bisa memberikan sinyal/pesan bantuan ke orang lain. Dia harus gunakan apa saja yang ada di depan dia, dan pilihannya jatuh ke serbet/tisu.

Penulis pikir, hal ini jarang di ketahui oleh kebanyakan orang. Apalagi dalam keadaan terdesak dan ditekan seperti pada video tersebut. Tetapi gadis ini memiliki mental yang jauh lebih kuat dan dapat mengelabui pasangannya hanya dengan menggunakan sarbet/atau tisu untuk mendapatkan bantua atas masalah yang dia alami.

Seperti pesan terakhir pada video, di sekitar kita tanpa kita sadari, 1 diantara 3 orang anak muda/remaja ada pada hubungan tidak sehat dan penuh kekerasan. Kalau pembaca sudah membaca tulisan ini, pastikan bahwa adik, kakak, ponakan dan orang-orang terbaik anda tidak mengalami hal yang sama yakni arogansi dari kekerasan atas mental seseorang yang sangat keras dan menekan psikologi orang lain.

Begitulah cara gadis tadi menyelamtkan diri dia dari kekerasan pasangannya, penulis mungkin melihat ending atau pesan moral video ini dengan cara pandang penulis sendiri dan belum tentu sama dengan cara pandang pembaca. Mungkin pembaca lebih melihat dari sudut pandang yang lain.

Terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun