"Setiap orang tentunya memiliki teman, tapi tidak semua orang bisa memilih secara baik dengan diapa dia berteman"
Teman itu bagian hidup kita, teman adalah bagian integral dari kehidupan kita. Kalau bagian hidup kit aitu mengalami kerusakan, maka efeknya sampai pada hidup kita. Ini adalah kalimat pembuka untuk penulis berbagi tentang satu hal penting yang harus diketahui.
Ada teman yang membuat kita Bahagia, ada juga teman yang membuat kita merasa bahwa berteman dengan mereka akan sia-sia habiskan masa hidup kita, begitulah narasi pertemanan dalam kehidupan manusia.
Meskipun, teman adalah bagian dari hidup kita, perkara memilih teman menjadi dasar yang menentukan apakah hidup kita akan baik-baik saja atau tidak jika berteman dengan orang tersebut. Ketika memilih teman, percayakan perasaanmu, percayakan hatimu, redam emosimu baru memilihnya dengan hati-hati.
Semua orang menginkan teman yang baik, tapi tidak semua orang akan menemukan kebaikan atau manfaat dari berteman karena sudah salah ketika awalnya kita memilih mereka sebagai teman menggunakan emosi diri. Bijaklah menggunakan hati memilih teman karena itu penentu hari-harimu esok hari.
Firasat memainkan peran penting dalam proses yang satu ini, sebab hanya dengan kehati-hatian dari menggunakan perasaan, kita akan terselamatkan dari kesalahan menggunakan emosi untuk berteman dengan beberapa orang yang kadang tjuannya membuat kita menjadi manusia bodoh yang sesungguhnya.
Emosi merupakan, keadaan psikologi sebagai luapan perasaan dalam waktu singkat. Kalau kita menggunakan emosi untuk memilih teman, jelasnya yang kita dapat adalah manfaat yang sangat singkat pula. Ini akan mepengaruhi waktu kita berteman dengan teman yang kita pilih hari ini sampai ke hari akan datang. Meskipun demikian, kata emosi paling sering digunakan untuk menyebut perasaan marah, dan ini yang lazim dimaknai oleh masyarakat Indonesia.
Kadang, banyak orang sering berpikir bahwa beberapa teman selalu lebih baik daripada teman dia yang lain. Alasannya pun sangat sederhana, mereka katakana demikian karena bertemu dengan teman yang baik-baik. Ada juga yang sering penulis dengar, ada yang mengatakan kalau teman sejati akan selalu berada di sisinya sedangkan teman tidak baik tidak akan peduli apapun yang mereka alami.
Sejauh ini, penulis baru memahami bahwa pemilihan teman sangat berpengaruh pada kehidupan kita, namun penulis juga masih sedikit sulit membedakan mana teman baik, tidak baik, teman yang benar dan teman yang salah.
Kembali ke tema, "Gunakan Firasatmu UMiilih Teman, Jangan Gunakan Emosi". Tema untuk tulisan kali ini lebih kepada pengalaman pribadi dan mendengar pendapat beberapa orang ketika penulis tanyakan tentang apa sebenarnya teman menurut kalian?
Disini, sebelum penulis lanjut, kita pastikan dulu kesehatan mental kita. Sebab memilih teman dengan perasaan, tidak dengan emosi sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental seseorang untuk menentukan sesuatu itu baik atau tidak untuk psikologi dia.Â