Hal kedua, sambil menarik nafas dalam dalam, lalu lepas untuk membuat rileks saraf dan otot dalam tubuh. Konsentrasi untuk mengosngkan pikiran, smpai benar-benar kosong dan tidak mendengar suara lain dari luar selain suara instrument yang disetel.
Hal ini penulis lakukan, dengan tujuan untuk mendapatkan sensai segarnya badan, Rasanya sangat luar biasa sensainya, di tahap ini penulis merasakan suluruh tubuh menjadi nyaman dan rileks
Beberapa cara ini penulis lakukan karena beranggapan bahwa penulis sendiri atau pembaca, atau siapa saja bisa melakukan apa yang dia inginkan, bisa mengendalikan pikiran sediri. Jika kita mempu mengendalikan dendiri, tentunya kita mampu merubah diri kita sendiri, menjadikan pikiran kita menjadi pikiran positif yang baru dan seterusnya.
Kira-kira seperti itulah beberapa cara yang pernah penulis lakukan sebelum mengetahui cara terbaik untuk program ulang dari para pakar seperti yang banyak kita temukan di berbagai artikel atau video-video dan juga training yang dilakukan beberapa temapat.
Hemat penulis, melakukan program atau instal ulang pikiran kit aini adalah pengendalian terhadap apa saja, semua hal yang kita pikirkan, jika memungkinkan kita mampu melakukannya dan berhasil. Manfaatnya adalah, orang lain akan belajar dari hidup kita, belajar dari pikiran kita, lakukan car akita untuk menjaga Kesehatan berpikir dan mampu berjalan lebih cepat ke tujuan yang telah ditergetkan.
Hal ini juga penulis terakhir mengetahuinya dari sebuah video youtube membahass tentang hukum tari menarik. dr Joe Vitale dalam videonya berdurasi 4.43 menit dengan tema " Hanya Butuh 5 Menit Untuk Memprogram Ulang Pikiran Bawah Sadar Anda" penulis temukan penjelasannnya terkait hukum Tarik menarik dalam diri manusia.
dr. Joe, menjelaskan beberapa hal terkait memprogram ulang pikiran bawah sadar manusia. Tentang apa yang manusia pikirkan dan apa yang harus menjadi konsentrasi. Hal ini perlu di ketahui dengan tujuan akan mengembalikan pikiran kita pada diri kita yang sesungguhnya.
Tulisan lanjutannya, baca disini : Seri II
Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H