Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menanam dan Merawat Bunga Mampu Mengubah Suasana Hati (Seri I)

26 Maret 2021   23:42 Diperbarui: 27 Maret 2021   01:31 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri ; Lidah Merta (Jenis Trifasciata)

Hallo Kompasianer, hari ini kalian melakukan aktivitas apa saja?. Penulis berharap, semoga suasana hati kalian selau baik-baik saja ya !

Malam ini, setidikit Lelah. Tapi tidak masalah, mungkin karena kativitas keseharian tadi sedikit menguras tenaga. Sehabis mengikuti kelas prifat Bahasa inggris, penulis buru-buru pulang ke rumah. Senemarnya ingin istirahat dulu, tapi pas masuk masuk kamar dan ternyata laptop kesayangan penulis dari tadi siang belum di matiin.

Yah, masih terlihat dari lampu powernya yang berkedip, sontak menyentuh tombol keyboardnya langsung layarnya terbuka. Lepaskan tas samping, hand phone lalu duduk dan mulai membuka lembaran baru pada alat tulis Word lalu melanjutkan dengan perlahan mengetik satu persatu kata-katanya. Lagi-lagi, aku butuh menulis sesuatu meskipun merasa sedikit Lelah.

Kali ini, aku butuh sedikit lebih tenang untuk menyelesaikan dulu satu tulisan yang sekarang di tangan pembaca. Takutnya. Inspirasi yang ada dalam kepala pas di lampu merah tadi tiba-tiba hilang karena harus break atau mandi dulu. Hanya takut saja sih sebenarnya, jadi lebih memilih untuk membuka alat tulis dan tumpahkan dulu kerangka inspirasi inti dalam kepala penulis ke beberapa paragraph.

Masih tentang tanaman sperti tulisan sebelumnya, dengan sigap menulis temannya "Mengubah Suasana Hati dengan Menanam dan Merawat Bunga". Akan tetapi sebelum melanjutkan kata demi kata, tema dalam kepala ternyata berubah menjadi "Menanam dan Merawat Bunga Mampu Mengubah Suasana Hati" dan yah, begitu saja temannya yang penulis angkat untuk menulis kali ini.

Pembaca semua sudah tentu tahu, ap aitu menenam, tanaman dan embel-embel dari menenam itu kan? Disini penulis tidak banyak mengutarakan jawaban dari pertanyaan diatas, karena pada umumnya kita semua sudah tentu tahu tentang menenam, tanaman dan segala bentuk embel-embelnya.

Banyak orang di masa pandemi ini mengalihkan aktivitas istirahat dia ketika lelah setelah bekerja menjadi aktivitas berkebun  atau menanam. Ya, penulis pikir begitu, sebab beberapa orang pernah ngobrol tentang keseharian yang banyak dia gunakan adalah mencari suasana hati yang baik. Salah satunya adalah menanam.

Penulis sendiri, mengalihkan rasa Lelah dengan hal yang sama seperti teman-teman lainnya dengan berkebun/menanam tepatnya. Penulis menanam bebrapa jenis bunga dan beberapa jenis sayuran. Tapi kali ini, penulis ingin berbagi tentang satu jenis bunga sebagai tanaman hias yang lagi ngetrend sekarang ini.

Selain komoditi hasil berkebun untuk memenuhi hidup seperti padi, singkong dan lainnya yang disukai karena merupakan bahan makanan favorite di Indonesia. Kira-kira pembaca tahu atau tidak, apa sih komditi hasil perkebunan yang paling disukai oleh hampir semua orang dan terutama wanita?

Tepatnya adalah bunga, sebagai tanaman hias hasil komoditi yang paling unggul dan paling di gemari setiap kaum wanita. Penulis tidak tahu atau belum tahu sejauh mana kaum perempuan ini menyukai bunga. Tapi di tempat penulis, mendengar kata bunga saja sudah begitu menyolot mata para kaum yang satu ini, terutama Ibu-ibu.

Penulis pikir, tidak ada Wanita yang tidak menyukai keindahan bunga?. Entahlah. Beberapa teman penulis yang punya store bunga hias nyatanya juga kaum pria. Artinya selain wanita yang paling menyukai bunga, apalagi bunga hias. Ada juga Sebagian kaum pria yang menyukai dan mereka mengakui keindahan bunga, baik itu di taman-taman atau kebun bunga yang pernah mereka kunjungi.

Kita juga sudah tentu tahu, bunga dapat menghiasi taman rumah, kantor dan bahkan bisa menghiasi ruangan. Semua jenis ruangan mungkin belum tentu ya, sebab ada beberpa jenis bunga yang tidak bisa ditempatkan di dalam ruangan yang suhunya terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Sejauh ini, penulis sering melihat taman kota di beberapa tempat seperti yang penulis kunjungi. Taman kota ternyata tidak seindah taman-taman yang ada di desa-desa. Mungkin, mungkin ya. Ini perbedaannya lebih kepada jenis tanaman bunga tau mungkin tempat yang membedakan keindahan bunga tersebut.

Dokpri : Pot Hijau (jenis kirkii) yang di tanam daunnya
Dokpri : Pot Hijau (jenis kirkii) yang di tanam daunnya
Pembaca bisa lihat sendiri sekeliling jalan kota atau taman-taman kota di tempat pembaca. Bunga menjadi hal yang jarang terurus untuk menghiasi jalanan. Jadi ketika di taman kota ada tanaman bunga, yang merawatnya bahkan bukan individu lagi melainkan kelompok atau Lembaga.

Kita tahu sendiri, bagaimana cara kelompok atau Lembaga-lembaga terkait yang mengurus bunga di taman-taman kota atau taman jalan kota? Merek menyiramnya aja pakai mobil tanki. Bayangkan saja sendiri, bunga yang identic dengan keindahan yang ketika seseorang menanamnya harus merawatnya dengan baik, memanjakan, perlakukan dia dengan baik sebagaimana filosofi dari Namanya. Menyiramnya saja, ada Sebagian pecinta bunga memilih wadah penyiramannya adalah wadah yang bagus. Agar ketika menyiram nanti tidak membuat tanah pada media rusak, atau air yang berlebihan. Ada yang menjaga jangan sampai bunga akan stress dll dll. Kok, di taman-taman kota cara siramnya demikian yang membedakan keindahan bunga di kota dan didesa, atau bunga di taman maupun teras rumah.

Okelah, berak saja dulu jelasin panjang lebar tentang hal itu. Tapi, penulis pernah lihat taman-taman hanya ditumbuhi oleh pepohonanmtanpa bunga. Ide liar penulis mulai keluar satu per satu.  berspekulasi bahwa perkebunan bunga semakin berkurang karena nilai ekonominya yang tidak terlalu tinggi, mungkin saja.

Bungs masuk dalam kategori tanaman hias dengan nilai estetis yang paling tinggi menurut hemat penulis. Nilai estetis ini yang mendorong bung menjadi tanaman yang sangat fantastis herganya sekarang. Tapi, ada harga bunga yang sesuai dengan jenis bunganya. So, jelasnya bunga tidak melulu mahal untuk mendapatkannya dan jadikan tanaman hias di rumah-rumah pembaca.

Di kota, bunga hias mejadi mahal karena menanam bunga identik dengan koleksi orang-orang kaya. Jad di kota tidak semua golongan masyarakat bisa mendapatkan bunga indah, disinilah letak masalahnya. Nilai ekonomis dari bunga menjadi kecil.

Sedangkan di desa,  semua kalangan masyarakat bisa mendapatkan bunga indah dengan harga yang terjangkau, jadi nilai ekonomisnya pun sangat tinggi. Disini, kita bisa bedakan, kebutuhan bunga di kota adalah kebutuhan mewah, dan di desa kebutuhan bunga adalah kebutuhan primer.

Seperti yang telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya, bunga merupakan tanaman yang sangat digemari oleh banyak orang karena punya banyak sekali manfaat. Nah nanti penulis berbagi tentang manfaat yang dapat diperoleh saat menanam bunga hias di rumah.

Dalam sebuah artikel dengan tema Lingkungan Indah dan Asri dengan Menanam Bunga yang di tulis oleh Suminten. Dia mengemukakan tentang satu studi dari Universitas di Washington

penelitian ini dilakukan dilakukan oleh Virgina Lohr dan Caroline Pearson, diketahui bahwa sebuah tanaman atau tumbuhan akan memiliki dampak positif pada masyarakat. Yang tentunya mampu meningkatkan perasaan menjadi lebih bahagia, sejahtera, serta damai. Virginia dan Caroline meneliti dengan mengajak peserta studi untuk pergi ke taman kota. Saat di taman kota tersebut, ternyata perasaan peserta studi menjadi lebih bahagia. baca : Menenam Bunga

Di AS, sudah sejak abad ke-19, orang yang merawat tanaman sangat berdampak sebab manfaat tanaman tersebutsa sangat baik untuk kesehatan mental. Di negara kita sendiri, orang ramai-ramai menanam saat pandemic covid-19 artinya desakan suasana inilah yang membuat orang jadi mencintai bunga.

Seri II

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun