Mohon tunggu...
Hairi Fadillah
Hairi Fadillah Mohon Tunggu... -

Seperti seharusnya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan, Kegagalan, dan Kesabaran

15 Februari 2019   01:22 Diperbarui: 17 Februari 2019   11:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertengahan tahun 2018, aku memilih melakukan perjalanan yang sebenarnya tujuan tempatnya sudah aku dambakan sejak lama. Dan sekarang aku memilih menceritakan pengalamanku di sini lewat jemariku di atas keyboard laptop temanku. 

Pertama aku mulai dari kegagalanku di April 2018 aku mencoba melepas rinduku terhadap perjalanan,ujian nasional pun berakhir dan aku memecahkan celengan keresahanku selama di sekolah dengan cara mengawali dambaanku selama ini yaitu menempuh perjalanan mendaki gunung Bawang. Aku bersama teman dekat tempat tinggalku mengawali perjalanan dengan penuh hasrat dan hati yang menggebu. 

Sebenarnya saya merasa ada kejanggalan ketika kami beristirahat di mesjid kota, kami berhenti di mesjid kurang lebih pukul 21.00, kami memang istirahat,tapi tanpa sadar betapa serunya bincang malam kami di mesjid tersebut sampai kami lupa untuk tidur dan kami mengaibaikan itu. 

Pukul 2.00 dini hari kami melanjutkan perjalanan hingga sampailah ke rumah kepala dusun setempat di kaki gunung Bawang pukul 5.00 pagi dan kami pun meminta izin kepada kepala dusun tersebut, lalu kamipun diizinkan. 

Kami mulailah perjalanan yang sebenarnya dengan mengawali dari sebuah doa, kami pun menyusuri hutan rimba kalimantan yang ternyata penghuninya sangat ramah yang menyapaku dengan cara menghisap daraku di bagian kaki yaitu hewan yang bernama pacet. 

Tapi jangan khawatir, itu hanya hewan kecil yang tidak berbahaya dia hanya menghisap dara kotor saja. Kami pun di perjalanan sangat tidak sabar untuk menggapai puncak gunung Bawang dengan semangat yang luar biasa bercampur raga yang lelahkarena kurang tidur. 

Hingga sampailah kami di pos satu yang ternyata jauhnya luar biasa,bayangkan kami menempuh perjalanan dari kaki gunung pukul 7.00 hingga sampai di pos satu pukul 18.00 yang berarti kami menempuh perjalanan dengan jalan kaki selama 11 jam lamanya. 

Pada saat sampai di pos satu hujan pun turun dan kami pun bergegeas mendirikan tenda agar kami tidak kehujanan,kami pun beristirahat,makan dan tidur di pos satu. Setelah kami beristirhat di pos satu di tengah hutan hujan tropis lebat kami pun melanjutkan perjalanan pada pukul 2.00 dini hari, dengan meninggalkan 2 teman kami di pos satu yang memustuskan untuk tidak ikut kami menuju puncak dan memilih tetap di situ menunggu kami hingga kami kembali. Lalu di sinilah  aku merasakan arti dari kegagalan dalam perjalanan karena saat perjalanan aku bersama sebagian temanku menemukan persimpangan,sementara itu 2 orang temanku berada jauh di depan hingga kami kehilangan jejak dan disitulah konflik antara teman-temanku terjadi,hingga tibalah 2 orang temanku kembali menghampiri kami dengan penuh emosi dan lelah.

Kami yang tertinggal kami tak tau jalan dan kami ditinggalkan jauh lalu tiba-tiba 2 orang temanku itu mengajak kami untuk balik lagi ke pos satu karena salah satu dari 2 orang temanku tersebut kecewa dengan kami yang sebagian tertinggal, dia berkata dengan penuh emosi "sudahlah, kalian tidak akan mampu gapai puncak itu,kita balik saja ke pos satu" , lalu dengan berat hati dan tak enak hati kami semua pun pulang dan kembali ke pos satu, lalu kembali ke rumah kepala dusun. 

Bayangkan, hanya karena hasrat yang menggebu ingin sampai puncak satu temanku itu tidak memikirkan kami yang berusaha, bersabar, menahan lelah dan betapa kecewanya aku saat itu. Dimana letak kebersamaan dalam sebuah perjalanan? apakah hasrat itu yang merebutnya? kami semua kecewa dan kesal. 

Setelah kami menempuh perjalanan kembali menuju rumah kepala dusun kami pun keluar dari hutan yang mengecawakan itudan sampailah di rumah kepala dusun, dan kami pun kembali ke rumah dengan penuh kekecewaan,amarah dan kegagalan tanpa akhir yang behagia dan indah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun