Di satu sisi, dalam pandangan ilmu makroekonomi, adanya perusahaan penyedia jasa transportasi tersebut telah berjasa dalam meningkatkan keterserapan tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.Â
Siapa saja bisa ngojek online apabila memiliki kendaraan dan akun yang terdaftar. Sehingga banyak masyarakat yang kemudian membeli motor walaupun secara kredit sebagai modal untuk bisa jadi pengemudi ojek online.Â
Selain itu, tingginya permintaan terhadap moda transportasi online ini tidak bisa dipungkiri karena kepraktisannya dalam memangkas waktu perjalanan dari titik keberangkatan menuju titik tujuan.
Sekilas tidak ada yang salah dari hal tersebut. Namun di sisi lain, bukankah hal tersebut juga berarti bahwa pemerintah belum optimal menyediakan lapangan pekerjaan secara luas bagi masyarakat serta menyediakan sarana angkutan umum masal yang memadai?Â
Selain itu, seiring meningkatnya volume kendaraan oleh pasukan jaket hijau tersebut maka dapat meningkatkan risiko kecelakaan, kemacetan, serta semrawutnya kondisi jalanan.Â
Hal ini justru akan menjadi PR baru yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Jadi, apakah akan seperti ini wajah transportasi urban kita hari-hari ke depan?
Hairatunnisa, ditulis dua tahun lalu saat mulai mendalami ilmu Perencanaan Wilayah dan KotaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H