Mohon tunggu...
Yudha Anggun Hairani
Yudha Anggun Hairani Mohon Tunggu... Lainnya - SMAN 28 Jakarta - XI IPS 1

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Bumi" Karya Tere Liye

3 Maret 2021   17:13 Diperbarui: 3 Maret 2021   17:16 10587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata sosok tinggi kurus yang menyapa Raib tadi adalah Tamus. Suatu ketika, ia muncul dari balik cermin dan mengatakan bahwa ia telah mengenal Raib sejak kecil. Ia juga yang memberikakan Raib 2 ekor kucing, yaitu si Putih dan si Hitam. Namun ternyata si Hitam merupakan mata-mata Tamus. Tamus mengancam Raib agar tidak memberitahukan rahasia tersebut kepada siapapun. Tamus juga mengatakan bahwa ia akan menjadi guru Raib dan melatih kekuatan yang ia miliki.

Suatu hari, hal janggal terjadi. Miss Selena memberikan buku PR matematika Raib langsung ke rumahnya dan mengatakan sesuatu yang sulit dicerna oleh Raib. Keesokan harinya, terjadi kekacauan di dekat sekolah. Gardu listrik rusak dan tiang listrik jatuh hampir mengenai Raib dan Seli. Tanpa diduga, ternyata Seli dapat mengalirkan listrik dan kemudian menangkap serta membuang tiang listrik yang terjatuh tadi, lalu Raib menghilangkannya. Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh Ali dan mereka langsung menuju aula sekolah untuk menghindari masalah tiang listrik tersebut. Namun, masalah lebih besar terjadi di aula. Tamus dan 8 anak buahnya datang dan berencana untuk membawa Raib. Mereka pun bertarung dan Miss Selena tiba-tiba datang kemudian menyuruh mereka masuk ke dalam portal lalu kemudian mereka pun ada di kamar Raib.

Kemudian Raib memeriksa buku PR matematikanya yang diberikan oleh Miss Selena beberapa hari lalu. Buku tersebut kini telah berubah menjadi bersampul kulit berwarna gelap dengan gambar bulan sabit menghadap keatas. Saat Raib menyentuh buku tersebut, tiba-tiba muncul sinar dari gambar bulan sabit dan seketika sinar itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Lalu mereka tiba-tiba berada di kamar yang berbeda yaitu kamar Ou. Mereka pun bertemu dengan Ilo dan Vey serta diajak untuk mengelilingi kota Tishri di Klan Bulan. sejak saat itulah petualangan mereka di dunia paralel dimulai. Mereka bertemu dengan banyak orang-orang dan tempat-tempat baru.

Kelebihan

Menurut saya, penulis buku ini jenius. Alur ceritanya kompleks, menegangkan, dan tidak mudah ditebak sehingga menarik minat pembaca untuk terus mengikuti alur cerita pada buku-buku lain diserial dunia paralel.

Dalam segi bahasa, Tere Liye menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Ia juga dapat menceritakan semua adegan dengan sangat jelas dan pembaca dapat merasakan adegan-adegan tersebut seolah-olah nyata.

Kekurangan

Buku novel ini menceritakan hal-hal yang tidak masuk dalam logika manusia sehingga membuat sebagian pembaca malas untuk membaca novel ini.

Rekomendasi

Buku ini sangat cocok dibaca untuk mengisi waktu luang terlebih untuk orang-orang yang suka membaca buku fantasi atau fiksi petualangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun