Setiap manusia pasti pernah merasa sedih atau bahkan mengalami trauma dari beberapa pengalaman di dalam hidupnya. Seperti, gagal dalam mencapai sesuatu, mengalami kejadian yang tidak diinginkan, tidak bisa memaafkan diri sendiri dan lain-lain. Namun, bagaimana cara mengobati luka yang tak terlihat itu, bagaimana cara menyembuhkan luka yang ada di dalam batin diri kita sendiri.
Untuk mengobati luka batin tersebut bisa melakukan terapi pada tenaga profesional, bahkan bisa dimulai dari diri sendiri dengan Self Healing. Self healing ini saya menemukan solusi dalam hidup saya yaitu menulis.
Dalam pembahasan ini saya akan menjelaskan Self Healing dengan Terapi Menulis dan juga menceritakan sedikit bagaimana saya menemukan solusi Self healing dalam hidup saya beberapa minggu ini dengan Terapi menulis.
Self healing diartikan secara umum adalah sebuah proses penyembuhan luka batin atau mental yang dilakukan secara mandiri. Luka batin ini dapat disebabkan oleh banyak hal.
Misalnya saja trauma masa kecil, kegagalan yang mengecewakan, dan cemas terhadap sesuatu. Sehingga kesedihan lainnya yang dapat memicu stress atau depresi.
Dari pengertian di atas saya mengambil inti dari kata “proses penyembuhan luka batin atau mental yang dilakukan secara mandiri dan beberapa hal luka batin yang saya rasakan yaitu kegagalan yang mengecewakan, kecemasan terhadap sesuatu dan kesedihan maupun rasa tertekan yang dapat membuat saya stress atau depresi beberapa waktu belakangan ini”.
Beberapa belakangan ini saya mengalami luka batin atau mental saya merasa tertekan yang disebabkan beberapa hal. Yaaa, sebelum yang saya bilang tadi ada beberapa hal yang membuat saya stress, tertekan mungkin sampai depresi. Ada beberapa permasalahan yang terjadi dalam hidup saya.
Beberapa waktu yang lalu, saya sampai tidak bisa menemukan jalan keluarnya dari permasalahan yang saya alami. Bisa dibilang ada masalah pribadi yang berkaitan dengan keluarga semacam adanya suatu tekanan batin yang benar-benar membuat saya stress dan tidak tahu berbicara dengan siapa.
Menurut saya itu adalah suatu hal yang sangat privasi yang tidak bisa diungkapkan. Lalu ada satu hal yang membuat batin ini terluka atau mental saya tertekan yaitu “kenapa saya susah sekali mendapatkan pekerjaan saat ini dan banyaknya pekerjaan di sini, kenapa tidak ada satupun yang lolos dan tidak menerima saya untuk bekerja.
Bertanya-tanya, “apa salah saya?, dimana letak kesalahan saya? Apa yang mesti saya lakukan?” itu muncul dibenak saya dan berfikir bahwa lebih baik saya tidak ada di dunia ini lagi. Itu benar-benar suatu hal yang membuat saya kaget dan kenapa saya bisa berfikiran seperti itu.
Lalu setiap hari menunggu ada kah panggilan kerja atau setelah interview apakah aku diterima tapi nyatanya “Zonk”. Merasa lelah batin, lelah pikiran, lelah semuanya, sampai-sampai tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Bertanya, apa kelebihan dan kekuarangan saya, betul-betul ingin mencari hal tersebut dalam diri saya.
Berdoa minta kepada Allah Subhannahu Wata’ala untuk diberikan petunjuk dan jalan keluar untuk saya, ternyata setelah beberapa minggu kemudian saya menemukan solusi itu. kalian tahu apa?
Dengan saya menulis dengan apa yang saya rasakan. Saya tulis semuanya yang saya rasakan dan pada akhirnya waktu minggu semalam saya mencoba hal baru tersebut dalam hidup saya yaitu dengan mencoba menjadi penulis, menulis dengan apa yang saya alami dan mencoba membaca e-book atau infomasi-informasi lewat digital untuk saya jadikan topik dalam penulisan saya.
Self healing dengan Terapi menulis. Pada hakikatnya, kita semua terlahir sebagai penulis. Menulis bisa sangat bermanfaat bagi kita. Kenapa menulis bisa dijadikam self healing therapy? Karena melalui kegiatan menulis, kita mampu mengeksplorasi perasaan dan mengungkapkan apa yang terpendam dalam hati dan pikiran.
Menulis itu ibarat kita berbicara dengan diri kita yang lain. Menulis merupakan bentuk terapi jiwa dan penyembuh diri dari gangguan psikologis atau mengalami trauma.
Saya termasuk anak rumahan yang emang betul-betul lagi berhemat uang karena lagi pengangguran. Dan saya mencoba mencari solusi itu dan ternyata dengan menulis saya mendapatkan ide-ide, yang dulu nya saya kurang membaca saya mencoba untuk membaca-baca jurnal dan e-book apalagi pada saat pandemi ini mau keperpustakaan pun belum bisa.
Mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri dan mencoba hal-hal baru yang membuat saya tidak stress atau depresi.
Manfaat Menulis
Terlansir dari aldokter.com, menulis dapat meredakan stress, memecahkan masalah dengan lebih baik, menuangkan perasaan sesuai keinginan, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan daya ingat.
Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian (Sunarko ddk, 2018) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul pengaruh “Expressive Writing Therapy terhadap penurunan depresi, cemas, dan stress pada remaja".
Menulis dapat mengubah perilaku seseorang. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula. Adanya aktivitas membaca ini membuat seseorang menjadi lebih kritis.
Secara tidak langsung predikatnya sebagai penulis membuatnya jadi terbiasa membagikan sesuatau yang baik. Penulis sendiri merasakan perubahan dalam diri setelah gemar menulis. Jadi, dalam hal ini kegiatan menulis dapat mendorong seseorang untuk berbuat baik.
Nah, hal baru ini yang saya coba lakukan untuk menuangkan ide dan ilmu yang saya dapatkan dari mencari dan membaca referensi-referensi jurnal, informasi digital, e-book yang saya jadikan topik dalam penulisan saya di Blog Platform Media. Ataupun bisa juga yang berkaitan dengan hal yang saya alami dan mengamati yang ada disekitar saya.
Sekarang agak lebih bisa tenang dan tidak terlalu memikirkan hal yang membuatku panik atau cemas bahkan tertekan sampai stress juga, dengan begitu saya bisa memulai semua hal baru tersebut dari awal dan semoga bisa konsisten menulis untuk selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H