Mohon tunggu...
Afif Farhansyah
Afif Farhansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Aktif Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Rekognisi UPI 2023: Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Lolos Didanai Oleh Ristekdikti Menuju PIMNAS

14 Desember 2023   14:37 Diperbarui: 14 Desember 2023   16:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikutip dari kompas.com, pada 23 Maret 2021, Mentri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menghadiri rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam rapat tersebut Zainudin Amali menjelaskan, berdasarkan hasil pemetaan ditemukan ada 13 hal permasalahan utama olahraga nasional, salah satunya adalah sarana olahraga masih terbatas dan belum memenuhi standar. Masalah perkembangan sistem pembayaran untuk mengunjungi suatu tempat yang di lakukan di hampir semua bidang dan kedepannya hampir semua pembayaran sudah tidak menggunakan uang tunai lagi, tetapi dengan menggunakan uang elektronik. 

Kelompok mahasiswa yang diketuai oleh Afif Farhansyah (Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI 2020) bersama Aqilah Fitra Manap (Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI 2020)  mencoba mengunjungi dan melihat beberapa fasilitas olahraga yang sering dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berolahraga. Berdasarkan pandangan masyarakat, permasalahan yang sering muncul pada saat mengunjungi fasilitas olahraga adalah proses ticketing yang masih menggunakan pembayaran secara manual melalui uang (cash) yang akibatnya malah memperpanjang antrean. Menurut kami cara tersebut sudah tidak lagi efektif dan tidak efisien maka dari itu kami membuat teknologi yang bernama E-Tix (tiket elektronik) untuk memberikan solusi kepada masyarakat sekaligus pengelola fasilitas olahraga dalam mengatasi permasalahan tersebut. 

E-Tix Card adalah tiket elektronik berupa kartu yang berisi saldo dan digunakan untuk membayar biaya masuk pada saat ingin memasuki fasilitas olahraga. Pengguna E-Tix hanya perlu menempelkan kartu yang telah terisi saldo tersebut untuk membayar biaya masuk sebagai pengganti dari pembayaran secara tunai (cash). Selain mudah, E-Tix terbilang cukup efisien, karena penggunaannya sangat menyingkat waktu apabila dibandingkan dengan pembayaran secara tunai (cash). 

Selain menjadi langkah awal dalam mengembangkan teknologi tiket elektronik, E-Tix juga diharapkan dapat menghasilkan terobosan baru dalam kegiatan penjualan tiket untuk masuk ke fasilitas olahraga yang selama ini kurang efisien, menyebabkan antrean yang berkepanjangan, dan cenderung ketinggalan zaman. Kami berharap dengan adanya teknologi E-Tix akan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi fasilitas olahraga sekaligus berolahraga, khususnya setelah pembaharuan proses ticketing untuk masuk ke dalam fasilitas olahraga tersebut.

E-Tix menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification). Teknologi RFID merupakan bagian dari RF (Radio Frequency) yang digunakan sebagai media identifikasi secara wireless yang terdiri dari dua komponen, yaitu: (a) RFID transponder (tag), yang memiliki identifikasi unik dan memori yang dapat ditulis, dan (b) RFID reader, untuk mengidentifikasi RFID tag. Pembaca RFID (RFID reader) merupakan penghubung antara perangkat lunak aplikasi dengan RFID reader melalui antena untuk memancarkan gelombang radio ke RFID transponder (tag) (Karygiannis, Eydt, Barber, Bunn, & Phillips, 2007).

Pada produk yang sudah ada menggunaan penggerak relay digunakan karena terdapat perbedaan tegangan antara Arduino dengan kunci solenoid. Keluaran dari pin Arduino akan dihubungkan dengan relay sehingga relay yang akan menjadi penggerak kunci solenoid dengan instruksi dari Arduino. Sedangkan, teknologi kami menggunakan penggerak dari servo untuk membuat gate terbuka (Isnianto, 2019).

E-Tix memunculkan peluang, peluang tersebut berupa teknologi yang ekonomis. Dimana teknologi ini dibuat dengan harga produksi yang terjangkau. Sehingga nanti E-Tix Card ini dapat disebarluaskan secara merata ditiap fasilitas olahraga yang ada, dan pemilik fasilitas olahraga pun tidak perlu mengeluarkan dana yang besar untuk memiliki alat ini. 

Adapun manfaat yang dapat dirasakan dari penggunaan teknologi ini adalah sebagai berikut: 1. Tiket elektronik suatu teknologi berbasis sistem yang dapat mempercepat proses input data pembeli. 2. Menyingkat waktu proses pembelian tiket masuk ke dalam fasilitas olahraga. 3. Mempermudah pemilik fasilitas untuk mendistribusikan tiket pada pembeli. 4. Meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi fasilitas olahraga sekaligus berolahraga.

E-Tix memunculkan peluang, peluang tersebut berupa teknologi yang ekonomis. Dimana teknologi ini dibuat dengan harga produksi yang terjangkau. Sehingga nanti E-Tix Card ini dapat disebarluaskan secara merata ditiap fasilitas olahraga yang ada, dan pemilik fasilitas olahraga pun tidak perlu mengeluarkan dana yang besar untuk memiliki alat ini.

Pada tanggal 27 Mei 2022 Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan mengumumkan bahwa proposal yang kami ikutsertakan ke dalam kegiatan PKM tahun 2022 berhasil lolos mendapatkan pendanaan intensif dari Ditjen Dikti kemendikbud.

Menjadi salah satu tim yang lolos didanai, menjadi kesan tersendiri bagi kami untuk terus mengembangkan alat yang sudah kami rancang dari jauh-jauh lamanya. Hal ini semoga menjadi dorongan bagi mahasiswa lain untuk terus melakukan pengembangan di segala bidang melalui program yang diselenggarakan Ditjen Dikti kemendikbud.

Sumber: YouTube Afif Farhansyah
Sumber: YouTube Afif Farhansyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun