Mohon tunggu...
Haikam MuizzuRajabi
Haikam MuizzuRajabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang dengan hobi olahraga dan senang mendengarkan diskusi membahas hal hal sensasional serta menggeluti aktifitas organisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Depok : Kota Fenomenal dan Warisan Budaya Nasional!

24 November 2024   17:46 Diperbarui: 25 November 2024   10:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gong Si Bolong warisan budaya tak Benda, menjadi motif batik khas Depok. 

Depok : Kota Fenomenal dan Warisan Budaya Nasional!!

Kota Depok dengan segudang fenomena yang telah terjadi dalam dua dekade terakhir membuat kota depok memiliki pemahaman sendiri dalam menilai kota Depok bagi masyarakat di sekitar wilayahnya. Baru saja 5 tahun Kota Depok sudah digemparkan dengan kolor ijo, di tahun tahun berikutnya heboh dengan babi ngepet, ada juga hal yang membuat masyarakat depok resah dengan sampainya nenek gayung di margonda,kasus begal berawal di depok, keranda terbang, dan kasus lainnya seperti warga depok mengaku Nabi dan Imam Mahdi, hingga kasus covid-19 pertama di indonesia berawal di Depok bahkan 2021 kasus babi "ngepet reborn". Hal hal tersebut secara tidak langsung menarasikan identitas kota depok yang Fenomenal. Padahal Kota Depok sendiri memiliki cerita sejarah yang panjang hingga terdapat Peninggalan yang tidak kalah dengan Kota Tua di Jakarta yang layak untuk dikabarkan.

Depok sebenarnya kaya akan Warisan Cagar Budaya lho!. Setidaknya sudah ada lebih dari 15 warisan budaya yang diantaranya ditetapkan sebagai warisan kebudayaan nasional dan akan terus bertambah. Diantaranya banyak di kawasan jalan pemuda atau Depok Lama seperti Gereja Tertua di Indonesia yaitu Gereja Immanuel, Kantor Yayasan lembaga Cornelis Chastelein, SMA Kasih, SMP 1 Negeri Depok (Shokat), Rumah Pendeta GPIB Immanuel, SDN 2 Pancoran Mas, Rumah Sakit Harapan, Rumah Tinggal GPIB Immanuel, Pemakaman Kamboja (Kerkhof), Jembatan Panus kawasan ini yang disebut sebut sebagai Belanda - Depok. Dan tersebar pula di kawasan lain seperti, Rumah Cimanggis (kawasan UIII), Makam Syekh Muhammad Yusuf (Cimanggis), Masjid Al Ittihad (Cipayung), Kompleks Bangunan eks Seminari Depok, Rumah Tua Pondok Cina ujar kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Christine Desima Arthauli mengutip dari radardepok.com.

Selanjutnya kota Depok punya warisan budaya tak benda seperti tari tradisional yang dikenal dengan Tari Topeng Cisalak telah diakui sebagai warisan tak benda tingkat Provinsi. Gong Si Bolong merupakan alat musik tradisional kota dedpok serupa dengan gong pada umumnya namun yang membedakan ada pada tengah tengah gong yang bolong, gong Si Bolong menjadi salah satu ikon kota Depok. Berdiri pula Tugu Gong di simpang jalan Tanah Baru yang seringkali menjadi patokan para pengendara untuk mengingat lokasi. Gong Si Bolong juga merupakan salah satu motif batik khas kota Depok warisan budaya tak benda ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda tingkat nasional.

Gong Si Bolong warisan budaya tak Benda, menjadi motif batik khas Depok. 
Gong Si Bolong warisan budaya tak Benda, menjadi motif batik khas Depok. 

Terdapat pula Rebut Dandang yang biasa lakoni dalam acara pernikahan atau kebudayaan untuk keperluan pertunjukan serupa dengan palang pintu, rebut dandang juga diperankan dua orang yang bertugas untuk merebut dandang oleh pihak mempelai perempuan.

Akan menyusul penetapan Warisan Budaya lainnya seperti kantor Pos Pancoran Mas, Stasiun Citayam, Tiang Telepon Pemuda, Gardu Induk Listrik, Rumah Betawi Kalimulya, Rumah Blandongan Bojongsari, dan masih banyak lagi dalam proses untuk ditetapkan sebagai warisan budaya kota Depok. Dengan penetapan ini diharapkan dapat mengangkat wawasan tentang sejarah, kebudayaan, dan pariwisata kota depok serta dapat menekan stigma negatif dan kesan nyeleneh terhadap kota Depok. Proses penetapan ini dilakukan oleh Tim Ahli Cagar Budaya atau disingkat TACB Kota Depok yang terdiri dari 6 orang ahli dari masing masing bidang.

penulis : Haikam Muizzu Rajabi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun