Sulit ditebak siapa yang dapat mengangkat piala Si Kuping Besar di musim ini dikarenakan kedua tim belum pernah bertemu diajang resmi dan terlebih memiliki target masing masing. "Sebuah final melawan tim asal Italia bukanlah kemungkinan pertandingan terbaik" komentar manajer City, mengutip dari BT Sport.Â
Secara statistik City memang diunggulkan, namun pengalaman dan mentalitas juara Inter tidak bisa dianggap remeh oleh pelatih City tersebut. Akan tetapi Inzaghi tidak boleh lengah dalam mengawal monster baru di City yaitu Erling Braut Haaland yang telah menjadi sosok menakutkan di Eropa, dan super sub asal Argentina Julian Alvarez yang memastikan Real Madrid gugur di semifinal.Â
Kekuatan Inter tidak dapat disepelekan dengan Lautaro dan Lukaku menjadi ujung tombak penyerangan, dan pertahanan ada tiga bek tangguh de Vrij, Bastoni, dan Darmian. Di lini tengah akan ada perebutan kekuasaan Kevin De Bruyne dan H. Calhanoglu yang akan menjadi penentu kemenangan bagi timnya.Â
Kedua tim sama sama ingin merebutkan piala, dipihak City ingin mendapatkan sebagai piala perdananya sedangkan Inter penantian piala yang keempat kalinya setelah 13 tahun. Dengan kekuatan masing masing tim banyak pecinta sepak bola mengungguli Manchester City memiliki peluang lebih besar untuk mengangkat Si Kuping Besar. Akankah Inter dapat menepis prasangka tersebut?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H