Mohon tunggu...
Haikal Yusuf
Haikal Yusuf Mohon Tunggu... Relawan - Ketua Aliansi Rakyat Melek Politik (ARAMPO)

Politics and Travelling

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ekonomi Indonesia Tanpa Jokowi

3 April 2019   11:00 Diperbarui: 4 April 2019   08:54 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siagaindonesia.com

Bagaimana perekonomian Indonesia saat ini kalau bukan di tangan Jokowi?

1. KITA BISA MERASAKAN KEMBALI KRISIS MONETER
Di era Presiden Soeharto kita pernah merasakan krisis moneter yang berdampak kepada banyak orang kehilangan pekerjaan karena PHK besar-besaran, harga barang-barang melonjak tinggi bahkan perusahaan dari yang skala kecil sampai konglomerat bertumbangan. Jangankan memikirkan sekolah, untuk makan hari ini saja sudah syukur.

Alhamdulillah, di era Presiden Jokowi kita masih mampu menjaga kinerja ekonomi stabil. Pertumbuhan ekonomi cukup konsisten tinggi, dari 5 persen pada tahun 2014 menjadi 5,17 persen pada semester I tahun 2018. Kemiskinan turun dari 11,25 persen pada tahun 2014 menjadi satu digit 9,82 persen pada tahun 2018.

2. INFLASI TINGGI, HARGA BAHAN POKOK MELAMBUNG!
Pada tahun 1998 inflasi melambung hingga 77,63% sedangkan pada saat ini hanya di sekitar 2,48%. Dulu sebelum Hari Raya kita berita tentang: "Harga daging naik! Harga beras naik!", seperti telah menjadi ritual tahunan pelengkap Hari Raya. Namun, sudah beberapa tahun ini kita tidak pernah lagi merasakan harga bahan pokok naik, uang yang tersisa bisa dipergunakan untuk membeli keperluan yang lain.

Tidak hanya itu saja! bahkan ketika perang dagang Tiongkok vs Amerika, mata uang kita yang paling kuat bertahan, sehingga depresiasi rupiah hanya disekitaran 8.4%. Bandingkan dengan negara lainnya yang mengalami pelemahan nilai, hingga yang terparah Turki Lira 42,9% dan Argentina Peso 51,5%.

3. PENGANGGURAN SEMAKIN BANYAK
Selama 4 tahun Jokowi memimpin angka pengangguran turun dari 6,1% menjadi 5,13%, ditambah penyediaan infrastruktur dan pengembangan SDM, menyediakan fasilitas untuk belajar dan kerja bersama (co-working space) dan memfasilitasi akses pada internet di tempat-tempat umum. 

Meningkatkan akses permodalan bagi wirausahawan baru, memangkas aturan yang berbelit, memfasilitasi perkembangan usaha rintisan dengan mengembangkan inkubator bisnis, bahkan juga memfasilitasi pemasaran secara online melalui smescotrade.com. Selain itu, Pemerintah juga menggandeng beberapa marketplace seperti blanja.com, blibli.com, elevenia, bukalapak, tokopedia untuk membantu memperluas pasar.
Data Kemenaker juga menunjukkan bahwa masa pemerintahan Jokowi sudah membuka 8,7 juta lapangan pekerjaan baru.

4. UTANG TIDAK PRODUKTIF, BEROBAT SUSAH, SEKOLAH MAHAL!
Dulu utang digunakan secara tidak produktif, seperti subsidi BBM yang menelan biaya hingga ribuan triliun rupiah!! Bayangkan di era Presiden Jokowi utang pemerintah dikelola secara produktif! Seperti anggaran untuk infrastruktur, kesehatan dan pendidikan! Sehingga kita bisa menikmati tol, MRT, palapa ring, BPJS kesehatan, maupun beasiswa pendidikan.

5. SANTRI SUSAH MENDAPATKAN PEKERJAAN
Bahkan para santri pun diajarkan berusaha, berdagang seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan adanya program Santripreneur. Program ini dibangun untuk memfasilitasi UKM dan IKM untuk para santri dalam memenuhi kebutuhan membangun bisnis di dunia digital, melebarkan jaringan, meningkatkan omset, dan promosi skala nasional bagi UKM dan IKM.

Bersyukurlah karena Negara ini dipimpin oleh Presiden Jokowi yang berpengalaman dalam memimpin Pemerintahan, dan juga pandai dalam memilih Menteri-Menteri yang mempunyai kapasitas dan berpengalaman dibidangnya. Semoga setelah ini para ekonom-ekonom medsos dadakan menjadi sadar bahwa mengelola negara itu berat, biar JOKOWI SAJA !!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun