Bekasi, 15 Januari 2024 - Pertunjukan teater yang diadaptasi dari puisi "Anak Seorang Perempuan" karya Joko Pinurbo di kampus J1 Gunadarma berhasil mencuri perhatian penonton dengan penampilan luar biasa. Pentas ini menjadi sorotan karena mampu menampilkan kesan profesional dan menyentuh hati penonton, meskipun persiapannya sangat singkat.
Adaptasi puisi "Anak Seorang Perempuan" menggambarkan perspektif seorang anak yang tidak mengetahui identitas sejati ayahnya, bahkan setelah ibunya meninggal. Cerita ini memberikan dimensi emosional yang mendalam, memungkinkan penonton merasakan kebingungan dan kekosongan yang dirasakan oleh karakter utama.
Yang membuat saya terkesan dengan penampilan pentas ini adalah bagaimana, meski persiapannya sangat singkat dan bahkan tidak ada persiapan sama sekali di luar arahan singkat di atas panggung, para aktor mampu menghadirkan pertunjukan yang maksimal. Pembawaan narator yang membacakan setiap bait puisi Joko Pinurbo dengan penuh penghayatan berhasil menyentuh hati penonton, begitu pula dengan penampilan para aktor dan aktris yang menghidupkan karakter dengan penuh jiwa.
Yang lebih menarik, pertunjukan ini menyelipkan unsur metamodern yang membuatnya lebih unik dan mengundang decak kagum serta tawa dari penonton. Dalam konteks pertunjukan ini, metamodernisme termanifestasi melalui dialog sang aktor yang seolah-olah keluar dari batas teater (breaking the 4th wall). Hal ini menciptakan hubungan yang lebih dekat antara pemain dan penonton, serta menciptakan pengalaman yang lebih intens dan personal. Metamodernisme sendiri merujuk pada pendekatan seni yang menggabungkan elemen-elemen modern dan postmodern, dengan penekanan pada kebebasan kreatif dan eksplorasi berbagai gaya.Â
Pertunjukan ini merupakan bagian dari tugas akhir mahasiswa tingkat 4 program studi Sastra Inggris Drama Production, yang didampingi oleh dosen pengampu Aliya Fadhilla, S.S., M.Sas. Â Selain adaptasi puisi "Anak Seorang Perempuan", penonton juga disuguhkan dua pertunjukan utama lainnya, Â yaitu "Never on Wednesday" dan "The Miracle Worker".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H