OPINI: Â PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MENUNJANG DISTRIBUSI PENDAPATAN NEGARA
Oleh: Haikal Habibi ( Mahasiswa Ekonomi Syariah, Universitas Pamulang )
 pendidikan menjadi sebuah leading sector dalam perkembangan perekonomian dan modernisasi suatu bangsa. Oleh sebab itu pentingnya Pendidikan yang diperlukan suatu langkah yang pasti dan sistematis untuk mencapai tujuan Pendidikan yang tinggi untuk mengurangi kesenjangan Ekonomi. Dengan kita mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan negara ini menjadi negara yang disegani oleh negara lain.
 Dalam sebuah Teori kapital manusia (Human Capital Theory) menyatakan bahwa investasi dalam pendidikan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan produktivitas individu. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi. Studi dari Bank Dunia menemukan bahwa peningkatan kualitas pendidikan dan akses di negara-negara berkembang mampu mengurangi kemiskinan hingga 12% dalam kurun waktu 20 tahun.
 Data BPS (Indonesia)  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat pendidikan berhubungan dengan tingkat kemiskinan di Indonesia. Pendidikan yang rendah cenderung memperbesar risiko kemiskinan, sementara pendidikan yang lebih tinggi dapat mendorong kelas pekerja yang lebih produktif dan berpenghasilan lebih baik.
 Dalam Pendidikan tentunya juga bisa sebagai investasi dengan penanaman modal dengan cara mengalokasikan biaya untuk penyelenggaraan pendidikan serta mengambil keuntungan dari sumber daya manusia yang dihasilkan melalui pendidikan itu. Dalam konteks ini pendidikan ini dipandang sebagai industri pembelajaran manusia, artinya melalui pendidikan dihasilkan manusia-manusia yang mempunyai kemampuan dan keterampilan yang sangat diperlukan bagiperekonomian suatu negara untuk meningkatkan pendapatan individu dan pendapatan nasional.
 Berdasarkan laporan UNESCO, setiap tambahan satu tahun pendidikan dapat meningkatkan pendapatan individu hingga 10%. Dampak ini lebih besar di negara berkembang, di mana kesenjangan ekonomi lebih signifikan.
 Dengan demikian maka investasi dalam pendidikan mempunyai jangka waktu yang panjang untuk dapat mengetahui hasilnya dan hasilnya itupun tidak dalam bentuk keuntungan lansung, melainkan keuntungan bagi pribadi yang menerima pendidikan dan bagi negara. Sebagai fungsi investasi, pendidikan memberikan sumbangan yang berarti dalam kenaikan tingkat kehidupan, kualitas manusia dan pendapatan nasional.
 Menurut Mutrofin (1996), menyatakan bahwa negara-negara maju memiliki komitmen yang jelas dalam membangun sektor pendidikan. Komitmen tersebut diimplementasikan dengan dukungan ekonomi yang sangat jelas pula. Dimana sistem ekonomi diorientasikan kepada kebutuhan pendidikan yang didasari pada pemenuhan kebutuhan masyarakat modern yang meliputi dalam teknologi tinggi, fleksibilitas dan mobilitas angkatan kerja. Dalam konteks dan perspektif Indonesia.
 pembangunan pendidikan mendapat tempat strategis, dengan munculnya Link and Match, kebijaksan ini mengharapkan dunia pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja, mencakup mutu, dan jumlah serta jenisnya dengan dukungan ekonomi yang memadai.