Dalam konteks pengelolaan sampah di perkotaan, seperti yang terjadi di Makassar, penerapan teknologi informasi, khususnya melalui sistem pendukung keputusan (DSS), terbukti sangat bermanfaat. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Ruslandia Papua, Tasrif Hasanuddin, dan Mardiyyah Hasnawi ini memberikan bukti nyata bagaimana teknologi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bank sampah yang ada. Dengan hanya 38,1% bank sampah yang masih aktif pada tahun 2023, penting bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna mendorong partisipasi dan efektivitas pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.
Salah satu saran utama dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan cara kerja bank sampah. Selain itu, pemerintah daerah juga disarankan untuk memperluas implementasi sistem pendukung keputusan seperti TOPSISÂ dan VIKOR ke wilayah lain yang menghadapi masalah serupa. Dengan begitu, pengelolaan sampah di Indonesia dapat lebih terstruktur dan terarah, sehingga keberlanjutan lingkungan bisa tercapai dengan lebih baik.
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pandangan yang jelas tentang pentingnya integrasi antara teknologi dan kebijakan dalam mengatasi tantangan lingkungan perkotaan. Dengan data yang akurat dan metode yang tepat, kebijakan pengelolaan sampah dapat dioptimalkan, membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.
Referensi:
Ruslandia, A. P., Hasanuddin, T., & Hasnawi, M. (2024). Decision support system for ranking active waste bank in Makassar city using TOPSIS and VIKOR methods. Jurnal SISFOKOM (Sistem Informasi dan Komputer), 13(2), 267--273. https://doi.org/10.32736/sisfokom.v13i2.2158 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H