JAKARTA- Pada setiap mobil terdapat beberapa komponen yang disematkan bukan hanya sebagai aksesoris semata, namun juga menunjang keselamatan berkendara. Sabuk pengaman dan airbag merupakan fitur keselamatan yang disematkan oleh pabrikan mobil pada produknya.
Sabuk pengaman atau safety belt, serta airbag merupakan beberapa komponen yang sudah tidak asing lagi bagi pengguna kendaraan roda empat. Namun, masih banyak yang kerap abai terhadap dua fitur keselamatan mobil tersebut.
Aturan mengenai pemakaian sabuk pengaman tertulis pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Pasal 106 ayat 6 yang tertulis: "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih di Jalan dan penumpang yang duduk di sampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan."
Meski sudah disediakan, penggunaan sabuk pengaman yang merupakan peranti keselamatan rata-rata hanya digunakan oleh pengemudi dan penumpang depan saja.Â
Tapi, baris kedua dan ketiga kerap diabaikan penggunaannya sehingga kerap terjadi kecelakaan yang parah menimpa penumpang garis belakang bahkan berakhir fatal hingga meninggal dunia.
Aturan tentang penggunaan sabuk pengaman memang hanya ditegaskan untuk pengemudi dan penumpang yang ada di depan. Namun, bukan berarti penumpang yang duduk di kursi belakang tidak perlu menggunakan sabuk pengaman.
Sementara itu, airbag sendiri membantu fungsi dari sabuk pengaman untuk meminimalisir efek cedera pada tubuh. Dengan begitu, kinerja airbag akan lebih optimal apabila pengendara menggunakan sabuk pengaman dengan benar.
Driver Taksi Online, Bambang Supriyanto menyatakan penggunaan sabuk pengaman dan airbag sangat penting, keduanya tidak bisa dipisahkan karena sama-sama bekerja ketika terjadi kecelakaan sehingga tidak menimbulkan cedera yang terlalu parah. Sehingga, penggunaan airbag tanpa dibarengi oleh sabuk pengaman akan menimbulkan cedera kepada pengemudi.
"Sangat penting. Karena sabuk pengaman kan bisa ngebantu badan kita lebih stabil pas terjadi tabrakan dan airbag juga mencegah kepala kebentur ke kemudi.Â
Perlu diingat juga airbag dan sabuk pengaman harus bekerja bersama-sama. Jangan pernah kita tidak menggunakan sabuk pengaman di mobil yang ada airbag," ujar Bambang saat ditemui di depan pintu masuk Pondok Indah Mall, Minggu (11/12/22).
Lanjutnya, Bambang mengatakan sebagai pengemudi bukan hanya memprioritaskan penggunaan sabuk pengaman pada baris depan akan tetapi penggunaan baris kedua dan ketiga juga tetap dilakukan agar tidak menimbulkan cedera yang lebih parah.Â
Penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman, akan terlempar di kabin kendaraan saat mengalami kecelakaan.Â
Lebih parahnya, pengemudi atau penumpang akan terlempar keluar dari kabin kendaraan dan mendapatkan cedera yang parah. Seperti halnya kasus Vanessa Angel yang lalai dalam penggunaan sabuk pengaman di baris kedua.
"Sebagai pengemudi jangan cuma mentingin diri sendiri sama kursi di sampingnya, tapi harus sadar juga kalau baris kedua dan ketiga juga penting. Soalnya pasti bakalan kelempar atau bahkan keluar dari mobil karena saking cepatnya mobil yang melaju. Kaya halnya Vanessa Angel waktu itu saya baca beritanya karena dugaan dia ga pake sabuk pengaman sampe kelempar 3 meter dari mobil karena mobil yang dikendarai dalam keadaan ngebut (melaju cepat)," ungkap Bambang.
Sementara itu, seorang mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (BSI), Andri Febrian mengatakan bahwa sebagai pengendara mobil harus lebih mementingkan penggunaan sabuk pengaman karena untuk meminimalisir adanya kecelakaan parah.Â
Menurutnya, kebanyakan pengemudi di Indonesia berpikir bahwa penggunaan sabuk pengaman hanya saat ada polisi saja, padahal bahaya yang ditimbulkan akan membuat kecelakaan parah.
"Kebanyakan pengemudi Indonesia juga lalai akan pentingnya penggunaan sabuk pengaman, padahal sangat penting penggunaannya untuk mengurangi resiko kecelakaan yang parah. Apalagi udah jadi rahasia umum juga warga Indonesia lebih takut sama polisi daripada keselamatan dirinya sendiri," ungkap Andri pada Minggu (11/12/22).
Andri juga menilai bahwa pengemudi di Indonesia malas menggunakan sabuk pengaman karena menurutnya tidak biasa, tidak nyaman, atau merasa ribet.Â
"Masalahnya sekarang juga banyak warga Indonesia yang males pake sabuk karena menurut mereka ribet lah, ga nyaman, atau ga biasa. Padahal mereka juga tau kalo sial itu ga ada di jam dan tanggal," ucapnya.
Meski begitu, Andri mengatakan perlu adanya pembelajaran akan pentingnya sabuk pengaman dan airbag. Sehingga, tidak ada orang yang salah kaprah terhadap penggunaan sabuk pengaman yang harus tetap digunakan, agar airbag bekerja dengan baik.Â
Serta pentingnya penggunaan sabuk pengaman pada baris kedua dan ketiga, dengan begitu akan meminimalisir terjadinya kecelakaan yang lebih parah dibanding baris pertama.
Lebih lanjut, Bambang berharap pengemudi di Indonesia lebih memahami akan pentingnya penggunaan sabuk pengaman bukan hanya baris depan saja, tapi baris belakang juga wajib menggunakannya.Â
"Semoga para pengemudi khususnya di Indonesia ini, lebih ngerti akan dampak yang terjadi kalo ga gunakan sabuk pengaman dan jangan cuma mentingin baris depan aja, tapi baris belakang juga harus gunakan sabuk pengamannya kalo begitu bakalan lebih meminimalisir cedera yang para dan juga airbag akan sempurna penggunaannya," pungkasnya.Â
Muhammad Haikal Alby, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi, Semester 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H