Mohon tunggu...
DINDA ERLINDA
DINDA ERLINDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - haiidind

Semoga bermanfaat:)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Anak Semangat Belajar Berhitung Oleh Mahasiswa PMM UMM Kelompok 32

9 Desember 2021   13:10 Diperbarui: 9 Desember 2021   18:22 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka melaksanakan program kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Kalisongo, Dau, Kabupaten Malang , Selasa 7 Desember 2021 mahasiswa PMM UMM Kelompok 32 Gelombang 15 melakukan kegiatan pendampingan belajar di SDN Kalisongo 2 Dau, Kabupaten Malang. Kegiatan pendampingan belajar ini disambut baik oleh kepala sekolah dan guru-guru SDN Kalisongo 2. "Kegiatan pendampingan belajar hitung cepat yang diprogramkan mahasiswa PMM UMM Kelompok 15 sangat tepat dan bagus karena pada dasarnya anak-anak suka untuk mempelajari hal yang baru dan menyenangkan," ujar Bu Kusmiyati, M.Pd selaku kepala sekolah SDN Kalisongo 2.

Dok.pri
Dok.pri

Dok.pri
Dok.pri

Dok.pri
Dok.pri

Berlatih hitung cepat melalui pendampingan belajar ini dapat membangkitkan semangat siswa SDN Kalisongo 2 untuk tertarik pada pelajaran matematika. Tentu saja, aktivitas belajar berhitung, disesuaikan dengan usia dan tahapan perkembangan siswa. "Mengajar anak-anak berhitung cepat itu memang susah-susah gampang ya, tapi tidak perlu khawatir, kita bisa melakukan pendampingan belajar secara menyenangkan," ujar Lila. Pelaksanaan pendampingan belajar hitung cepat ini menggunakan metode jarimatika dan berhitung menggunakan benda yang konkrit. Metode jarimatika ini merupakan metode berhitung siswa untuk menggunakan jari jemari mungilnya sebagai alat bantu. Manfaat dari jarimatika sendiri adalah untuk meningkatkan kemampuan perkalian pada anak yang kesulitan belajar matematika.

"Metode jarimatika yang diajarkan membuat saya bisa menjawab soal perkalian," ujar Galih siswa kelas 3 SDN Kalisongo 2. Untuk metode berhitung menggunakan benda yang konkrit juga dapat membantu siswa untuk lebih memahami perhitungan. Siswa juga lebih semangat belajar berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya menghitung uang kembalian belanja dan menghitung apel yang dibeli Ibu.

            Koordinator PMM kelompok 32 ini, Vanda Arini menjelaskan bahwa, "Semua metode pembelajaran itu baik, tergantung dari kondisi anak memerlukan dan menyukai metode yang mana." Dari kegiatan pendampingan belajar hitung cepat ini diharapkan siswa di SDN Kalisongo 2 Dau, Kabupaten Malang dapat lebih bersemangat dalam belajar matematika serta dapat mengingat bahwa belajar matematika adalah sesuatu yang menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun