Mohon tunggu...
Haihai Bengcu
Haihai Bengcu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang Tionghoa Kristen yang mencoba untuk melakukan sebanyak mungkin hal benar. Saling MENULIS agar tidak saling MENISTA. Saling MEMAKI namun tidak saling MEMBENCI. Saling MENGISI agar semua BERISI. Saling MEMBINA agar sama-sama BIJAKSANA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang Kau Cari di Pengadilan Hok, Menang Perkara?

23 Mei 2017   08:01 Diperbarui: 24 Mei 2017   04:29 1926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga memutuskan untuk mencabut permohonan banding Ahok. Jumpa pers akan dilakukan besok. Untuk apa? Bukankah faktanya sudah nyata? Ahok sudah keok. Keok ... keok  ... keok ... ptok ptok keok.

Ha ha ha ha ..... Seperti yang sejak awal saya kuatirkan 3 tahun yang lalu. Saat itu saya, Ang Tek Khun dan Sansulung John Sum, setelah acara Kompasianival selesai berbincang-bincang hingga fajar menyingsing tentang Ahok 4 President.

Negara hukum, penegakan hukum dan HAM serta toleransi beragama. Kesadaran hukum dan HAM serta toleransi beragama warga negara Indonesia. Itulah masalah utama NKRI sejak merdeka 17 Agustus 1945 sampai hari ini.

Pilkada 2016 adalah batu getok jidat untuk menguji apakah Ahok memang mampu menjadi Presiden Indonesia setelah Jokowi menjabat dua periode?

Ketika Ahok mulai jadi Gubernur, sahabat saya, Kian Hui menubuatkan di depan banyak saksi bahwa Ahok bukan hanya akan jatuh bahkan dipenjara karena penistaan agama.

Saat itu saya bilang, "Biarkan itu menjadi cara untuk menggembleng Ahok agar siap untuk menjadi presiden RI. Pukulan yang tidak mematikan akan membuat yang dipukul semakin tangguh.”

Ternyata kekuatiran kami menjadi kenyataan. Kita tahu sekarang bahwa Ahok belum siap untuk menjadi Presiden Indonesia. Bahkan Ahok tidak akan pernah menjadi Presiden RI.

Mencabut permohonan banding adalah bukti bahwa Ahok kehilangan nyali. Dia takut bahwa di Pengadilan Tinggi bahkan di Mahkamah Agung (MA) nanti alih-alih dibebaskan, hukuman Ahok malah ditambah.

Saya sudah melihat bahkan bertemu banyak pejuang besar yang kehilangan idealisme dan semangat juangnya lalu menjadi pecundang gara-gara penjara. Ahok menjadi pengecut setelah 2 minggu di penjara? Saya tidak tahu.

Mungkinkah Ahok dan keluarganya kuatir pembebasan Ahok akan memicu perpecahan Indonesia itu sebabnya mandah dipenjara seperti Yesus rela disalib? Ahok akan bangkit kembali setelah bebas dari penjara seperti Yesus bangkit dari kematian-Nya? Atau, Ahok tidak mau berpolitik lagi karena dia mau jadi pendeta saja? Ha ha ha ha ....

"Apa yang hendak saudara capai di pengadilan? Hendak menang perkara atau hendak melatakkan kebenaran saudara di ruang pengadilan dan masyarakat?Jika saudara hendak menang perkara, jangan pilih saya sebagai pengacara anda, karena pasti kita akan kalah. Tetapi jika saudara merasa cukup dan puas mengemukakan KEBENARAN saudara, maka saya mau menjadi pembela saudara."

Tersebut di atas adalah ucapan Yap Thiam Hien (1913-1989) kepada para calon kliennya. Perjuangannya adalah menggugat bangkitnya negara Hukum dan penegakkan hukum serta HAM juga toleransi beragama di Indonesia. Di pihak lain adalah menggugah kesadaran Hukum dan HAM serta toleransi beragama rakyat Indonesia.

Perjuangan demikian memang sulit dan lama serta sepi namun negara dan bangsa Indonesia harus menjalaninya tanpa kompromi karena tidak ada jalan pintas untuk mencapainya. Itu sebabnya Yap Thiam Hien dan klien-kliennya serta pejuang yang lainnya menjalaninya secara konsisten dan tanpa komprami.

Kejatuhan Presiden Soekarno dan Orde Lamanya juga kejatuhan Presiden Soeharto dan Orde Barunya terjadi akibat keduanya menempuh jalan pintas padahal negara hukum dan penegakkan hukum serta HAM serta toleransi beragama Indonesia bagi negara dan bangkitnya kesadaran hukum dan HAM serta toleransi beragama bagi masyarakat Indonesia adalah keharusan.

Gubernur Pontius Pilatus menyangka dirinya mampu melepaskan Yesus dari penegakkan hukum dan HAM serta toleransi beragama dengan jalan pintas menyiksa Yesus guna membangkitkan belas kasihan masyarakat. Bahkan dia lalu mengiming-imingi masyarakat dengan kepopuleran dan kebaikan serta kesalehan Yesus untuk ditukar dengan kejahatan Barabas.

Menegakkan hukum dan mengutamakan kebaikan hanya cukup untuk menuai pujian namun tidak cukup untuk menggerakkan masyarakat. Kemasyhuran hanya bisa menggerakkan masyarakat namun tidak cukup untuk memperbarui bangsa. Bila susilawan hendak memperbarui bangsa dan kebudayaan, tentu saja harus melalui pendidikan! Liji XVI:1 -  Xueji

Apa yang coba dilakukan oleh Ahok dan keluarganya dengan mencabut permohonan banding? Jalan pintas.

Melakukan dengan sepenuh hati namun dengan cara yang tidak benar sehingga meskipun hati getun namun nggak tega menyalahkannya. Jangan membantu pohon tumbuh. Jangan seperti orang Song. Ada orang negeri Song yang merasa iba kepada padi-padinya yang lambat tumbuh dengan menarikinya. Setelah semua padi-padinya bertambah tinggi, maka dia pun pulang. Kepada handai taulannya dia berkata, "Hari ini aku lelah sekali karena telah membantu padi-padiku tumbuh." Anaknya buru-buru pergi ke ladang untuk melihat apa yang terjadi. Semuanya sudah menjadi layu dan mati. Di kolong langit ini, jarang sekali mereka yang tidak terpicu dan terpacu untuk membantu padi-padinya tumbuh. Melakukan hal tidak berguna karena takut mengabaikannya adalah kekuatiran membiarkan padi-padinyanya tumbuh sendiri. Membantunya tumbuh dengan menariknya? Selain bodoh dan tidak berguna juga membunuhnya. Mengzi IIA: 2:16 - Gongsunchou shang

Selamat Masuk Penjara Hok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun