Mohon tunggu...
Haihai Bengcu
Haihai Bengcu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang Tionghoa Kristen yang mencoba untuk melakukan sebanyak mungkin hal benar. Saling MENULIS agar tidak saling MENISTA. Saling MEMAKI namun tidak saling MEMBENCI. Saling MENGISI agar semua BERISI. Saling MEMBINA agar sama-sama BIJAKSANA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menggugat Tiga Keturunan Tionghoa Anti Ahok

13 Februari 2017   22:44 Diperbarui: 13 Februari 2017   23:24 5183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bengcu menggugat: Yap Thiam Hien menentang ketidakadilan dan diskriminasi tanpa tedeng aling-aling. Pada tahun 1959 Yap bukan hanya satu-satunya anggota Baperki (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia) namun satu-satunya anggota Konstituante yang menolak gagasan Presiden Soekarno kembali ke UUD 1945 dengan alasan, “Tak hanya minim pasal-pasal yang melindungi HAM, undang-undang dasar itu juga diskriminasi lantaran menyatakan yang bisa menjadi presiden hanya orang Indonesia asli.” Syukurlah, 50 tahun kemudian, MPR telah mengamandemen pasal tersebut dan pasal-pasal lain yang melindungi HAM.

Syukurlah orang-orang Tionghoa aktif berpolitik lagi. 70% orang Tionghoa Jakarta mendukung Ahok? Itu tidak melanggar hukum lho? Semua warga negara bebas berpolitik dan mendukung calon gubernur mana saja. Bwa ha  ha ...

Zengweijianmenuduh, “Anak-anak mereka ngamuk di sosmed. Mereka cibir orang-orang miskin dan slum area. Anak-anak vandal ini suka bikin hoax. Directly or indirectly, borjuis (termasuk Tionghoa) dan anak-anak mereka mendukung kekerasan terhadap masyarakat.”

Bengcu menggugat: Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara hukum.” Hukum ditempatkan sebagai satu-satunya aturan main dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kalau tuduhan anda benar, Zeng wei jian, laporkan saja biar hukum bertindak.

San Qi Ba artinya 378. 378 adalah nomor penipu. Penipu menghalalkan segala cara untuk menipu masyarakat. Masyarakat harus waspada dan cerdik agar tidak mudah ditipu atau dibodohi.

Dewi Kura-Kura Hitam

Tanggal 20 Oktober 2015 yang lalu seseorang memberitahu saya bahwa tokoh etnis Cina yang sangat berpengaruh di kalangan masyarakat keturunan cina di Jakarta, Lieus Sungkarisma (Koordinator Forum Rakyat Tionghoa) dan Jaya Suprana akan menggelar aksi demontrasi anti Ahok bersama 1,8 juta masyarakat keturunan cina di DKI. Di perkirakan ada 2 juta orang Tionghoa di Jakarta.

Lieus Sungkarisma  berkata, “Kita rame-rame akan bikin mogok jalan dari Kota sampai Glodok demo anti Ahok selama 2 jam pada momen Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2015 mendatang. Dia itu bikin malu kita sebagai orang Cina dan Ahok juga sudah menghina Tokoh Nasional keturunan Cina Koko Jaya Suprana yang dia sebut sudah tua pikun dan bau tanah,”

Kerabatku sekalian, apa yang terjadi pada hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2015? Koordinator Forum Rakyat Tionghoa melakukan demo anti Ahok? Berapa organisasi Tionghoa yang ikut? Berapa orang Tionghoa yang hadir? Lieus Sungkarisma demonstrasi? Kenapa tidak ada beritanya? Karena tidak ada demo sama sekali, bro.

Lieus Sungkarisma memang pandai menjual. Semuanya bisa dia jual. Banyak yang sudah dia jual? Anda bisa membaca sepak terjangnya di Internet bahkan menontonnya Youtube.

Okui artinya kura-kura hitam maknanya germo. Konon okui bukan hanya mampu menjual ibunya sebagai pelacur bahkan dia juga mendandani bapaknya untuk melacur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun