Mohon tunggu...
Haihai Bengcu
Haihai Bengcu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang Tionghoa Kristen yang mencoba untuk melakukan sebanyak mungkin hal benar. Saling MENULIS agar tidak saling MENISTA. Saling MEMAKI namun tidak saling MEMBENCI. Saling MENGISI agar semua BERISI. Saling MEMBINA agar sama-sama BIJAKSANA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

GKI Yasmin Tidak Melanggar Tata Gereja

2 Juni 2012   13:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:28 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a.    Hari Reformasi
b.    Tutup Tahun
c.    Tahun Baru
d.    Hari ulang tahun GKI
e.    Hari ulang tahun Jemaat
f.    Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

5.    Kebaktian Keluarga. Dalam rangka kehidupan Jemaat diselenggarakan kebaktian keluarga baik untuk keluarga sendiri maupun yang melibatkan orang lain di luar keluarga yang bersangkutan untuk antara lain kebaktian harian, hari ulang tahun, hari ulang tahun pernikahan, penghiburan, dan pertunangan.

6.    Kebaktian oleh Badan Pelayanan. Kebaktian yang diselenggarakan oleh badan pelayanan jemaat, badan pelayanan klasis, badan pelayanan sinode wilayah dan badan pelayanan sinode dalam rangka pelaksanaan tugas pelayanan mereka.

Kutipan tersebut di atas adalah ayat-ayat di dalam TATA GEREJA GKI yang mengatur tentang KEBAKTIAN. Menurut TATA GEREJA GKI, Kebaktian Aksi Damai Bagi Bangsa di depan Istana termasuk dalam KEBAKTIAN LAIN - Kebaktian-kebaktian lain yang diselenggarakan berdasarkan KEBUTUHAN dalam rangka kehidupan BERGEREJA dan BERNEGARA.

Apa sajakah cara sederhana ikut membangun negeri yang bisa dilakukan dengan mudah oleh seorang warnagengara Indonesia dan jemaat GKI?  Ikut PEMILU dan PEMILUKADA dengan memilih orang-orang yang JUJUR dan MAMPU untuk menjadi PENGUASA. Ikut serta dalam  usaha menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan MENAATI HUKUM dan menjalankan KEWAJiBAN HUKUM. Ikut serta menggugah pemerintah agar MENAATI hukum dan menjalankan KEWAJIBAN hukum dan MENEGAKKAN hukum.

Melalui Kebaktian Aksi Damai Bagi Bangsa di depan Istana, GKI Yasmin bersama dengan rakyat Indonesia lainnya menunjukkan kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa Pemerintah Kota (PEMKOT) Bogor yang seharusnya menjadi TELADAN bagi rakyat justru kekeh jumekeh menghalalkan segala cara untuk MELAWAN hukum dan MENGABAIKAN kewajiban hukum. Pemerintah pusat yang seharusnya menjadi PEMIMPIN dalam penegakan HUKUM sama sekali TIDAK menjalankan fungsinya dengan BAIK. Menggugah seluruh rakyat Indonesia untuk memahami bahwa Indonesia adalah NEGARA HUKUM dan seluruh rakyat Indonesia harus MENAATI hukum dan menjalankan KWAJIBAN hukum. Semua sengketa yang tidak selesai dalam musyawarah diselesaikan lewat jalur HUKUM. Dan KEPUTUSAN hukum harus DIJALANKAN sebab tidak MENJALANKAN kewajiban hukum adalah perbuatan MELAWAN hukum. Megabaikan keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia sama dengan MELECEHKAN kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apabila penguasa MELAWAN hukum dan MENGABAIKAN kewajiban hukum, mustahil mengharapkan RAKYAT jelata menaati hukum dan menjalankan kewajiban hukum. Yang pandai menipu yang bodoh. Yang kuat menindas yang lemah. Yang banyak mengeroyok yang sedikit.  Yang kaya dan berkuasa memperbudak yang miskin dan jelata. Hal demikian hany terjadi di negeri ANGKARA MURKA, bukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Apakah Kebaktian Aksi Damai Bagi Bangsa di depan Istana adalah satu-satunya CARA? Bukan! Itu adalah SALAH SATU cara. Selain melalui cara tersebut. GKI Yasmin pun melakukannya dengan AKSI DAMAI JAM DOA BAGI BANGSA untuk mengajak seluruh bangsa Indonesia berdoa bersama-sama bagi Bangsa Indonesia setiap hati Sabtu jam 22.00 WIB. Ada banyak cara lain namun itulah DUA cara yang dilakukan oleh GKI Yasmin dengan melibatkan seluruh bangsa Indonesia.

Nah, bunglon-gunglon GKI yang menyangka dirinya BUAYA. Ketahuilah kisanak, GKI adalah Gereja Kristen Indonesia, bukan GEROMBOLAN Kristen Indonesia. GKI punya TATA GEREJA itu sebabnya di GKI semuanya ADA aturannya. Semua LARANGAN ada dasar hukumnya. Semua KUASA ada legalitasnya. Di GKI yang pendeta tidak menindas jemaat. Yang pandai tidak menipu yang bodoh. Yang kuat tidak menindas yang lemah. Yang kaya dan berkuasa tidak memperbudak yang miskin jelata.

Sebelum seorang nabi (shengren聖人) mengganti penguasa di bawah langit ini, ia harus mengetahui pasti apa yang menyebabkan kekacauan dan bagaimana mengatasinya. Tanpa mengetahui pasti apa yang menyebabkan kekacauan, mustahil bisa mengatasinya. Seumpama seorang tabib akan mengobati pasiennya dengan benar bila ia tahu apa penyakitnya. Bagaimana bisa mengobati dengan benar bila tidak tahu apa penyakitnya? Kekacauan tidak muncul dengan sendirinya. Dengan mengetahui pasti apa penyebabnya, akan dapat mengatasinya, tanpa mengetahui pasti apa penyebabnya, mustahil dapat mengatasinya. Seorang nabi yang hendak mengganti penguasa, tidak boleh tidak meneliti apa yang menyebabkan kekacauan.  Mozi Jianai shang:1

INDONESIA BERGERAK!
Bila Rakyat BIJAKSANA mustahil PEJABAT menjadi PENJAHAT.

Untuk Membaca tulisan Setema Yang lain, klik saja di bawah ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun