Mohon tunggu...
Haihai Bengcu
Haihai Bengcu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang Tionghoa Kristen yang mencoba untuk melakukan sebanyak mungkin hal benar. Saling MENULIS agar tidak saling MENISTA. Saling MEMAKI namun tidak saling MEMBENCI. Saling MENGISI agar semua BERISI. Saling MEMBINA agar sama-sama BIJAKSANA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Menjual Indosat Megawati Melanggar TAP MPR

17 April 2014   02:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:35 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Handai taulanku sekalian, melalui Tweeternya Megawati Soekarno Putri menjelaskan alasannya menyetujui penjualan Indosat tahun 2002 karena Indonesia tidak punya uang untuk membiayai APBN-nya. Sudah banyak tulisan yang menguji tindakan Megawati menjual Indosat secara ekonomi, itu sebabnya kita tidak melakukannya lagi. Kita akan menguji, benarkah ketika menjual Indosat Megawati MALADMINISTRASI berupa mengabaikan dan melanggar TAP MPR X/MPR/2001 serta TAP MPR NO: VI/MPR/2002?

TAP MPR NO: X/MPR/2001 Tentang Laporan Pelaksanaan Putusan MPR oleh Lembaga tinggi Negara Pada Sidan Tahunan MPR RI Tahun 2001, Pasal 2 – Ekonomi dan Keuangan, butir a. Angka 1) Privatisasi BUMN adalah:

a)    Menyusun segera rencana tindak (action plan) secara komprehensif tentang program privatisasi termasuk di dalamnya kerangka regulasi sektoral yang disepakati bersama DPR.

b)    Melaksanakan sosialisasi secara sistematis tentang tujuan dan maksud privatisasi guna mengurangi resistensi dari masyarakat.

c)    Agar dilakukan secara selektif dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

TAP MPR NO: VI/MPR/2002 Tentang Laporan Pelaksanaan Putusan MPR oleh Lembaga tinggi Negara Pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2003, butir 3 angka 4):

e) melaksanakan privatisasi BUMN secara selektif, transparan dan hati-hati SETELAH berkonsultasi dengan DPR sedangkan Undang-Undang tentang BUMN yang sedang dibahas oleh pemerintah dan DPR agar segera diselesaikan.

TAP MPR NO: VI/MPR/2002 terbit tanggal 11 Agustus 2002 sedangkan penjualan Indosat selesai tanggal 15 Desember 2002. Izinkan saya bertanya, “Kapan proses negosiasi penjualan Indosat mulai dilakukan, SEBELUM atau SESUDAH adanya TAP MPR NO: VI/MPR/2002?”

Apakah Megawati melaksanakan penugasan TAP MPR NO: X/MPR/2001 dan rekomendasi TAP MPR NO: VI/MPR/2002? Tidak! Presiden tidak pernah mengkonsultasikan rencana tindak (action plan) privatisasi Indosat kepada DPR RI dan  menjual Indosat SEBELUM alias TANPA mengkonsultasikannya kepada DPR. Itu sebabnya muncul Gerakan Pro Hak Angket Privatisasi Indosat DPR RI.

Kerabatku sekalian, benarkah ketika menjual Indosat Megawati MALADMINISTRASI berupa MENGABAIKAN dan melanggar TAP MPR NO: X/MPR/2001 dan TAP MPR NO: VI/MPR/2002? Benar! Apa yang harus rakyat lakukan sehubungan dengan hal demikian saat ini?

Nasi sudah menjadi bubur. Kekeh jumekeh menghujat Megawati atas tindakannya sama sekali tidak bisa mengembalikan Indosat.

Menghasut masyarakat agar tidak memilih Jokowi karena takut Megawati memberi amanat untuk menjual BUMN sama sekali tidak masuk akal.

Menghasut masyarakat agar tidak memilih Jokowi karena takut Jokowi menjual BUMN lebih tidak masuk akal lagi.

Yang dapat kita lakukan adalah MELAWAN LUPA agar hal demikian tidak terjadi lagi. DPR RI yang kuat dan bersih serta Presiden yang jujur dan mampu serta rakyat yang peduli adalah jaminan hal demikian tidak terjadi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun