Mohon tunggu...
Haihai Bengcu
Haihai Bengcu Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya seorang Tionghoa Kristen yang mencoba untuk melakukan sebanyak mungkin hal benar. Saling MENULIS agar tidak saling MENISTA. Saling MEMAKI namun tidak saling MEMBENCI. Saling MENGISI agar semua BERISI. Saling MEMBINA agar sama-sama BIJAKSANA.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Jalan Mudah Kenapa Pendeta Kristen Abaikan?

2 Juli 2014   23:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:46 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Gambar: indonesiakuindonesia.blogspot.com"][/caption]

Alih-alih memberi pertanggungan jawab dengan lemah lembut dan hormat serta hati nurani yang murni justru mengancam lapor Polisi dan menuduh main hakim sembarangan? Terlalu!

Doa Bagi Bangsa Dalam Berita

Di Balai Kartini di hadapan 300 pendeta dari berbagai SINODE dalam acara "Doa Bagi Bangsa", Selasa, 17 Juni 2014, Pendeta besar Gilbert Lumoindong pun mendoakan supaya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjadi presiden dan wakil presiden 2014. Karena, negara ini butuh pemimpin yang kuat.

Sementara itu Pdt. Nus Reimas, ketua umum PGLII (Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia) berkata, "Dia (Prabowo) nangis ketika melihat bangsa ini ke depan. Untuk itu, saya sekarang tidak ada masalah dengan Jokowi, tidak masalah dengan PKS dan lain-lainnya. Tapi, yang diperlukan saat ini adalah orang yang mau menangisi bangsa ini,"

Meicky Banyak Bertanya

Begini Pak, Saya membaca beberapa orang mengkritik dukungan Bapak (kepada Prabowo). Katanya, sebagai pendeta Bapak bertiga seharusnya netral dan gereja mestinya tidak berpolitik.  Saya tidak paham peraturan gereja. Kalau pun sebenarnya dilarang toh sudah terlanjur. Jadi, saya tidak akan memprotes mengapa Bapak tidak netral. Saya menulis ini untuk bertanya, mengapa Bapak bertiga memilih Prabowo?

Pdt. Gilbert Bersabda

[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Gamber: yesuskristustuhan.blogspot.com"]

[/caption]

Surat ini ditulis oleh pendukung berat Jokowi, yang jelas-jelas menyatakan kebenciannya pada salah satu capres. Penulis surat, hanya senang menghakimi para Pendeta dengan data-data yang beredar di internet,  yang belum tentu 100% akurat.

Penulis menafsirkan dan menggunakan ayat-ayat Alkitab seenaknya demi dukungannya kepada Jokowi, & menyatakan kebenciaannya kepada Capres yang lain. Saya mendukung kedua capres, karena saya lebih cinta kesatuan & kedamaian Indonesia lebih dari apapun.

Biarlah umat Tuhan, jangan terpecah-pecah demi mendukung salah satu Capres. Mendoakan siapa saja bebas, namun saran saya jangan mempergunakan ayat-ayat Alkitab semaunya demi dukungan pada salah satu capres.

Indonesia damai, Indonesia yang bersatu, Indonesia yang kuat dambaan kita semua; siapapun Presidennya Jokowi atau Prabowo. Salam kasih & damai.

Nus Reimas Murka

Sdri Meicky,sorry sy tdk mengenal anda dan sy minta jangan kurang ajar dengan menyebarkan fitnah. Sy bukan hamba Tuhan murahan yg bisa dibeli oleh siapapun dan atas nama apapun apa lg politik. Sy minta sdr menghubungi sy utk klarifikasi atau sy akan melapor anda atas pencemaran nama baik. Sy sdh berdoa supaya Tuhan ampuni sdr atau sebaliknya Dia menghukum sdr. Nus Reimas not for SALE.

Bengcu Menggugat:

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 1 Tesalonika 5:21

[caption id="" align="alignnone" width="390" caption="Gambar: Jawaban.com"]

[/caption]

Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu. 1 Petrus 3:15-16

Kerabatku sekalian, kedua ayat Alkitab di atas sangat gamblang. Setiap orang Kristen mengemban amanat untuk menguji segala sesuatu dan memegang yang baik. Setiap orang Kristen juga wajib memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab darinya dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni supaya mereka yang memfitnah menjadi malu karena fitnahannya.

Merasa diri difitnah lalu mengancam akan lapor Polisi bila yang bersangkutan tidak mau melakukan konfirmasi secara pribadi? Memvonis dihakimi dengan data yang tidak 100% akurat namun tidak menunjukkan data yang 100% akurat? Memvonis seseorang menafsirkan ayat Alkitab seenaknya tanpa menunjukkan kesalahannya dan mengajarkan yang benar? Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, cara-cara demikian tidak alkitabiah juga tidak mudah. Cara alkitabiah dan mudah adalah memberi pertanggungan jawab dengan lemah lembut dan hormat dan dengan hati nurani yang murni.

Ada jalan mudah namun kenapa kedua pendeta Kristen itu mengabaikannya? Saya tidak tahu. Namun saya tahu, menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini apa adanya adalah jalan yang mudah itu.

Siapakah penyelenggara "Doa Bagi Bangsa" di Balai Kartini hari Selasa 17 Juni 2014? Gerindra? PGLII? Pendukung Jokowi? Pendukung Prabowo? Orang yang peduli bangsa menjelang Pemilu?

Apa tujuan acara Doa Bagi Bangsa? Mendukung Prabowo? Mendukung Jokowi? Tidak mendukung keduanya?

Benarkah  Pdt. Nus Reimas mengucapkan kalimat “Dia (Prabowo) nangis ketika melihat bangsa ini ke depan. Untuk itu, saya sekarang tidak ada masalah dengan Jokowi, tidak masalah dengan PKS dan lain-lainnya. Tapi, yang diperlukan saat ini adalah orang yang mau menangisi bangsa ini"?

Benarkah yang dimaksudkan oleh Pdt. Nus Reimas dengan “Orang yang mau menangisi bangsa ini” adalah Prabowo?

Benarkah Pdt.  Gilbert Lumoindong mendoakan supaya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjadi presiden dan wakil presiden 2014, arena, negara ini butuh pemimpin yang kuat?

Benarkah Pdt.  Gilbert Lumoindong hanya mendoakan Prabowo Subianto Hata Rajasa menjadi presiden dan wakil presiden 2014? Bila benar, kenapa hanya mendoakan Prabowo Subianto Hata Rajasa menjadi presiden dan wakil presiden 2014?

Apakah Pdt. Gilbert Lumoindong juga mendoakan Jokowi Widodo dan jusuf Kalla menjadi presiden dan wakil presiden 2014?

Alkitab mencatatnya, di dalam 1 Timotius 2:12 Paulus berkata, “Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.”

Kerabatku sekalian, meskipun Paulus menyatakan dengan tegas dan gamblang bahwa yang tidak mengizinkan adalah dirinya, bukan Allah juga bukan Yesus Kristus, namun, KENAPA kebanyakan pendeta Kristen dari generasi ke generasi bahkan sampai hari ini mengajarkan dan kebanyakan umat Kristen mayakininya bahwa Allah tidak mengizinkan perempuan mengajar dan memimpin lelaki? Karena Umat Kristen tidak menjalankan ajaran Paulus untuk menguji segala sesuatu dan memegang yang baik.

Seharusnya pendeta-pendeta Kristen menyadari bahwa pernyataan mereka sering dianggap kehendak Allah yang harus ditaati dan tidak boleh dipertanyakan oleh umatnya. Seharusnya umat Kristen menguji semua pernyataan pendeta-pendetanya dan hanya memegang yang baik.

Bolehkah pendeta-pendeta Kristen menyatakan dukungannya bagi salah satu calon presiden? Boleh namun tidak boleh mengatasnamakan lembaganya. Contoh: PGI adalah Persekutuan Gereja-Gereja Di Indonesia. Itu sebabnya lembaga PGI tidak boleh menyatakan dukungan kecuali menerima mandat dari seluruh anggotanya untuk menyatakan dukungan. Pejabat PGI tidak boleh menyatakan dukungan atas nama lembaganya karena Lembaga PGI tidak menyatkan dukungan. Pejabat PGI tidak boleh menyatakan dukungan pribadinya kepada umum karena pasti dimengerti sebagai dukungan lembaga PGI oleh umum yang mendengarnya dan mas media yang memberitakannya.

Pdt. Gilbert Lumoindong netral dengan mendukung kedua capres. Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, pernyataannya demikian sama sekali tidak cerdas. Netral artinya tidak mendukung. Yang mendukung pasti tidak netral. Mendukung kedua capres sama tidak netralnya dengan mendukung salah satu capres.

PGI netral makanya tidak mendukung kedua capres. PGI netral makanya hanya menyatakan kriteria presiden yang baik bagi Indonesia.

Tindakan Meicky menulis blog adalah bukti bahwa dia minta pertanggungan jawab dan minta dijawab oleh Pdt. Yakob Nahuway dan Pdt. Nus Reimas dan Pdt. Gilbert Lumoindong di depan banyak saksi. Tulisannya di kompasiana pun sudah dibaca belasan ribu kali orang. Itu sebabnya yang dimintai pertanggungan jawab harus memberi pertanggungan jawab di depan banyak saksi dengan lemah lembut dan hormat dan dengan hati nurani yang murni, bukan dengan mengancam untuk lapor polisi apalagi dengan menuduhnya menyebar fitnah dan menghakimi membabi-buta.

Meicky: Secara politis, Yesus disalib karena menentang pemerintahan Romawi yang persis dengan pemerintahan Soeharto. ... Yesus itu tergantung babak belur di kayu salib  dan hanya pakaian dalam, dicela ciptaan-Nya, Halalah...Tuhan kok cuma pake cancut, itu karena Ia melawan pemerintah Romawi.

Yang membaca tulisan Meicky juga harus mengujinya. Apa yang ditulisnya di atas benar-benar ngaco-belo. Alkitab tidak mencatat kisah Yesus dicela karena cangcutnya.

Romawi adalah kerajaan Indonesia adalah Republik. Romawi dipimpin oleh Kaisar sementara Soeharto adalah presiden. Pemerintahan Rowawi mustahil persis pemerintahan Soeharto.

Alkitab mencatatnya dengan gamblang, Yesus tidak pernah menentang dan atau pemerintahan Romawi. Yesus tidak disalib karena menentang dan atau melawan pemerintahan Romawi. Bahkan Yesus tidak disalib oleh pemerintah Romawi. Pontius Pilatus adalah Gubernur Romawi. Dia menyatakan Yesus tidak bersalah, itu sebabnya Pontius Pilatus alias Gubernur Romawi alias pemerintah Romawi cuci tangan. Alkitab mencatatnya dengan gamblang, Yesus disalibkan oleh Majelis Agama Yahudi karena melanggar Hukum Taurat.

Jadi bagaimana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun