[caption id="" align="aligncenter" width="428" caption="Gambar: memobee.com"][/caption] Kerabatku sekalian, bila HARUS mengagulkannya sebagai PAHLAWAN maka kita tahu bahwa Tjin Kwang adalah fucking stupid hero alias pahlawan kesiangan. Babi hutan yang menyangka dirinya macan. Patut dikasihani namun benar-benar MENYEBALKAN. Ada anak yang disebut nakal padahal dia hanya AKTIF. Anak-anak demikian tidak bisa diam dan pembosan. Dia melakukan segala hal untuk melampiaskan keaktifannya. Dengan bertambahnya umur, anak-anak AKTIF demikian akan berubah menjadi anak pendiam. Anak-anak ingin disayang terutama oleh orang-orang dewasa khususnya kedua orang tuanya. Mereka melakukan berbagai hal baik agar disayang. Anak-anak yang diabaikan cepat atau lambat pun mengerti bahwa cara paling mudah dan pasti untuk mencari perhatian orang dewasa adalah bikin onar. Cepat atau lambat mereka pun belajar bahwa cara paling mudah dan pasti untuk menyakiti orang-orang dewasa adalah bikin onar. Itu sebabnya dikatakan, anak-anak nakal melakukan kenakalan untuk mencari PERHATIAN orang dewasa dan BALAS DENDAM kepada orang dewasa yang mengabaikannya. Bagaimana dengan Tjin Kwang (bukan nama sebenarnya)? Tjin Kwang (selanjutnya, setiap kali nama Tjin Kwang disebut, bukan nama sebenarnya) bukan anak nakal namun orang tua nakal. Ada orang tua nakal yang melakukan kenakalannnya karena asyik. Meskipun banyak dibenci namun orang tua nakal demikian umumnya sangat dihormati. Kenapa demikian? Karena meskipun kenakalannya menyebalkan namun asyik dan tidak merugikan bahkan sangat berguna baik untuk menghibur maupun untuk mengajar. Contoh orang tua nakal demikian adalah Gus Dur (bukan nama sebenarnya). Kenakalannya sangat KREATIF dan asyik. Bagaimana dengan Tjin Kwang? Sekali lagi, bagaimana dengan Tjin Kwang? Anjing galak adalah anjing PENAKUT yang mudah sekali merasa terancam. Apabila anjing demikian diganggu terus mulai dari gangguan kecil lalu semakin meningkat, maka bila jaraknya dekat, akhirnya anjing tersebut akan MENGGIGIT secara reflek. Gigitannya adalah GIGITAN takut yang tujuannya untuk MENGUSIR lawan. Dia menggigit dengan UJUNG moncong. Gigitannya kecil. Lukanya tidak berbahaya. Sekali seekor anjing PENAKUT mengalami pengalaman ancaman MENGHILANG karena dia menggigit orang, maka anjing itu pun belajar bahwa CARA paling CEPAT mengatasinya ketakutannya akan makluk asing yang mengancam adalah GIGIT. Setelah dua tiga kali gigit orang maka menggigit orang asing pun menjadi reflek. Secara NALURI semua orang SENANG mendapat pengakuan (recognition). Secara REFLEK semua orang MERINDUKAN dan MENCARI pengakuan. Orang bodoh secara reflek mencari pengakuan dengan berteriak-teriak, “Perhatikan saya! Perhatikan saya! Kasihanilah saya, tolong perhatikan saya.” Tentu saja tidak persis demikian teriakannya namun dengan berkeluh-kesah. Orang bebal mencari perhatian dengan menyingkir dari kumpulan. Dia pikir orang-orang akan memperhatikannya ketika dia berjalan menyingkir lalu menyendiri. Sayang seribu kali sayang, jurus demikian memang efektif bila dilakukan oleh bintang pergaulan namun hanya mendatangkan sakit hati bila dilakukan oleh orang bebal yang mencari perhatian. Kebanyakan orang mencari perhatian dengan memajang kelebihan-kelebihan dirinya. Lalu apa hubungannya dengan Tjin Kwang? Adakah hubungannya dengan Tjin Kwang? Tjin Kwang adalah ADIDAS, anak desa ingin dasyat namun modalnya CEKAK. Kulitnya hitam. Tampangnya pinggiran. Warisannya minim. Otaknya pun pas-pasan. Meskipun modalnya CEKAK namun Tjin Kwang mau menjadi ADIDAS, anak desa ini dasyat. Anak kecil yang sia-sia merindukan kasih sayang akhirnya memuaskan dirinya dengan ASAL diperhatikan. Dia tidak peduli dirinya dibenci karena kenakalannya yang penting DIPERHATIKAN, diakui EKSISTENSI-nya alias keberadaannya. Anak nakal membenarkan diri dengan menyalahkan dunia. Dia merasa BERHAK untuk nakal karena diabaikan. Dia berbuat nakal untuk membalas dendam karena diperlakukan tidak adil. Mengabaikannya adalah tindakan tidak adil. Menolak memberi perhatian ketika dia memintanya adalah tindakan tidak adil. [caption id="" align="alignnone" width="537" caption="Gambar: inhabitat.com"][/caption] Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, nampaknya hal demikian pun terjadi pada Tjin Kwang. Setelah sia-sia berusaha menjadi dASYAT untuk mendapatkan PENGAKUAN, suatu hari, tanpa sengaja Tjin Kwang melakukan hal yang MENYEBALKAN. Aneh bin ajaib! Tjin Kwang pun menjadi pusat PERHATIAN. Semua orang beramai-ramai, bukan hanya MEMPERHATiKAN-nya namun MEMBICARAKAN-nya juga. Karena tindakan menyebalkannya maka Tjin Kwang pun menjadi buah bibir. Lain kali ketika sia-sia mengharapkan PUJIAN dan pengakuan Tjin Kwang pun kembali melakukan hal MENYEBALKAN. Meskipun dibenci namun dia DIPERHATIKAN. Berdasarkan pengalaman maka Tjin Kwang pun tahu bahwa cara untuk membalas dendam kepada orang-orang yang mengabaikannya adalah membuat mereka sebal setengah mati. Karena sering melakukannya maka akhirnya menjadi REFLEK. Karena selalu berhasil mendapatkan PERHATIAN dengan bertindak MENYEBALKAN maka Tjin Kwang pun merasa dirinya HEBAT. Ketika ada yang memuji tindakan menyebalkannya maka Tjin Kwang pun merasa dirinya BENAR. Karena selalu membela dirinya benar maka akhirnya Tjin Kwang pun PERCAYA bahwa dirinya adalah orang BESAR. DIBENCI adalah salib yang HARUS dia pikul memperbarui dunia. Di malam-malam sepi, sendirian Tjin Kwang mengasihani dirinya sebagai orang BESAR yang tidak DIPAHAMI orang banyak karena dunia ini BODOH sekali. Itu sebabnya akhirnya Tjin Kwang pun percaya bahwa dirinya MENGEMBAN amanat untuk memimpin dunia. Tjin Kwang pun sering mengkhayal menjadi pemimpin dunia yang hebat. Karena sering mengkhayal maka akhirnya Tjin Kwang pun percaya bahwa dirinya adalah orang BESAR yang HARUS memimpin dunia. Itu sebabnya Tjin Kwang pun mulai memperbarui dunia dengan melakukan hal-hal MENYEBALKAN. Tentu saja dia tidak merasa yang dilakukannya JAHAT sebab tujuannya MULIA. Semua hal-hal JAHAT yang dilakukannya, dilakukannya karena TERPAKSA demi kebaikan dunia. Itu sebabnya meskipun JAHAT namun BENAR. Orang-orang yang menentangnya adalah orang-orang jahat yang harus dikalahkan dengan menghalalkan segala cara. I have to SAVE the world at all cost. Saya harus menyelamatkan dunia dengan menghalalkan segala cara. Dengan mengorbankan apa saja. Dengan melakukan apa saja. Kerabatku sekalian, bila HARUS mengagulkannya sebagai PAHLAWAN maka kita tahu bahwa Tjin Kwang adalah fucking stupid hero alias pahlawan kesiangan. Babi hutan yang menyangka dirinya macan. Patut dikasihani namun benar-benar MENYEBALKAN. Menasehati Tjin Kwang adalah pekerjaan sia-sia karena dia selalu punya 1001 alasan untuk membenarkan dirinya dan tindakannya serta 1001 alasan lain untuk menyalahkan dunia dan tindakan orang lain. Semakin ditentang Tjin Kwang pun merasa dirinya semakin benar. Dalam dunia pelatihan anjing hanya ada satu jurus untuk menghadapi anjing bebal seperti Tjin Kwang yaitu terapi KAPOK. Caranya adalah memasang kalung listrik di lehernya. Misalnya anjing galak yang suka menggigit orang. Setiap kali dia menyerang remote control pun dipencet sehingga dia kelojotan kena aliran listrik. Setelah berkali-kali mengalaminya maka anjing itu akan kapok dan tidak berani menggigit orang lagi. Cara tradisional terapi kapok adalah memasang kalung penjerat. Setiap kali anjing itu menyerang maka dia pun kelojotan karena tergantung dengan leher dijerat. Apabila terapi kapok tidak mempan, itu berarti anjing tersebut sakit jiwa. Hanya ada satu tempat yang aman bagi anjing sakit jiwa yaitu di penjara alias dikurung seumur hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H