Mohon tunggu...
Haidar Ugrasena
Haidar Ugrasena Mohon Tunggu... Aktor - Progressif Revolusioner

21 Tahun, Mahasiswa Biasa, debu di mata dunia. Pejuang Pemikir - Pemikir Pejuang ! Membaca itu Melawan ! Menulis itu Berjuang ! Gelorakan Pemikiranmu !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Kampanyekan Penggunaan Internet Sehat di Desa Tangkil Kulon

17 Agustus 2019   21:54 Diperbarui: 18 Agustus 2019   09:52 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini istilah "Milenial" kerap menjadi topik perbincangan hangat di berbagai kalangan dalam masyarakat. Bagaimana tidak, keberadaan teknologi digital yang kian berkembang dalam menyokong kehidupan manusia kini semakin mudah untuk didapatkan, sehingga menjadikan kebutuhan akan layanan internet dan gadget atau peranti untuk mengoperasikannya, menjadi suatu komoditas umum yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sebagian besar masyarakat di Indonesia, bahkan di dunia.

Hal ini pun benar adanya di Desa Tangkil Kulon, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Pengguna internet sudah sangat menjamur di desa Tangkil Kulon. Bahkan, anak-anak yang berusia 10 hingga 13 tahun (usia anak SMP) pun kini sudah banyak yang memiliki gadget mereka masing-masing dan menggunakannya untuk berbagai macam hal seperti bermain game, menggunakan sosial media, berfoto dan merekam video, dan lain sebagainya. 

Hal ini merupakan suatu hal yang baik apabila dilihat dari stigma pemikiran masyarakat selama ini yang menganggap kehidupan di desa merupakan kehidupan yang tidak maju dan jauh dari peradaban. Fakta dilapangan telah membuktikan bahwa saat ini masyarakat desa pun sudah dapat menggunakan internet dengan leluasa, dan dapat memperluas wawasan mereka dengan melihat berbagai tempat di seluruh dunia hanya dengan melalui gadget mereka.

Namun, tentu disisi lain apabila perkembangan teknologi digital yang luar biasa ini tidak didukung dengan sumber daya manusia yang baik, akan menjadi suatu hal sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat iitu sendiri. Telah kita ketahui bersama bahwa isu Hoax telah menjadi suatu isu bersama dan bukan lagi suatu hal yang sepele. 

Satu informasi hoax dapat menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat. Ditambah lagi anak-anak yang dalam menggunakan internet kurang diperhatikan oleh orang tuanya, dapat menemukan berbagai konten-konten di internet yang tidak sesuai dengan usia mereka seperti pronografi, kekerasan fisik, tindak kejahatan, dan lain sebagainya. Untuk itu perlu adanya sebuah gerakan untuk mempersiapkan masyarakat Desa Tangkil Kulon dalam menghadapi era milenial dan perkembangan teknologi digital yang pesat ini.

Pada hari Sabtu, 3 Agustus 2019, KKN Tim II Undip yang ditugaskan di Desa Tangkil Kulon telah melaksanakan kegiatan dengan tema "Masyarakat Milenial Desa Tangkil Kulon Bebas Hoax". Kegiatan ini merupakan kegiatan Monodisiplin yang menitik beratkan pada 2 isu utama, yaitu tentang pentingnya menyaring informasi di internet agar terbebas dari hoax, dan tentang bagaimana mengawasi dan mengarahkan anak dalam menggunakan internet. 

Kegiatan ini ditujukan untuk mengawali kampanye sosial guna mempersiapkan masyarakat Desa Tangkil Kulon dalam menghadapi kemajuan teknologi digital dan menjadi tindakan preventif sebelum permasalahan yang diakibatkan oleh isu hoax dan kurangnya pengawasan anak dalam ber-internet muncul.

Dokpri
Dokpri
Kegiatan ini dibawakan oleh Haidar Ugrasena, seorang mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, Universitas Diponegoro angkatan 2016. Dalam survei yang telah dilakukan Haidar bersama dengan Tim II KKN Undip 2019 Desa Tangkil Kulon, masih banyak orang tua yang memiliki anak dibawah usia 15 tahun yang kurang familiar dengan apa saja yang dilakukan anaknya dalam menggunakan internet. 

Sebagian besar dari mereka hanya mengetahui anak mereka bermain game online bersama dengan teman-teman mereka. Ditambah lagi, ternyata masyarakat Desa Tangkil Kulon sempat digegerkan dengan kabar hoax terkait pocong yang bergentayangan pada awal bulan Juli silam. 

Hal ini tentu menjadi alasan yang cukup kuat dan rasional bagi Tim II KKN Desa Tangkil Kulon dalam mengangkat isu hoax dan edukasi anak dalam ber-internet, mengingat potensi bahaya yang cukup besar dapat ditimbulkan oleh isu tersebut dalam jangka panjang.

Dokpri
Dokpri
Kampanye ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang diawali dengan sosialisasi terkait bahaya hoax dan pentingnya edukasi ber-internet untuk anak pada tanggal 4 Agustus, dilanjutkan dengan menempel berbagai poster kreatif terkait isu tersebut, serta melakukan dialog langsung dengan masyarakat secara individu hingga akhir periode program KKN Tim II Undip 2019, yaitu hingga tanggal 19 Agustus 2019. 

Kegiatan ini disambut dengan baik oleh perangkat Desa Tangkil Kulon, beserta dengan Babhinsa dan Babhinkabtibnas setempat. Menurut mereka kegiatan seperti ini lah yang dibutuhkan dan menjadi suatu hal yang urgent untuk dilaksanakan. 

Perangkat Desa Tangkil Kulon beserta Babhinsa dan Babhinkamtibnas mengatakan bahwa nanti kedepannya pencerdasan terkait isu hoax dan penggunaan internet akan terus dilakukan, mengingat untuk menyadarkan masyyarakat tidak bisa hanya melakukan kegiatan sosialisasi sekali atau dua kali saja, namun harus terus diulang-ulang supaya tertanam di dalam pemikiran masyarakat Desa Tangkil Kulon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun