Mohon tunggu...
Haidar Husein
Haidar Husein Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah UPI

Saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah UPI. Hobi saya berkenaan dengan alat musik. Saya suka jalan-jalan ke tempat yang memiliki nilai jual historis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nenek Moyang di Situs dan Museum Manusia Purba Sangiran

2 Desember 2022   11:14 Diperbarui: 2 Desember 2022   11:17 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Museum Manusia Purba Sangiran (Hanacaraka, Musiyum Manungsa Purwa Sangiran)

 Museum Manusia Purba Sangiran adalah salah satu museum arkeologi yang dimiliki Indonesia. Museum ini terletak di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Museum ini terletak tidak jauh dari tempat atau area situs penemuan fosil purbakala Sangiran yang merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. UNESCO sendiri telah menetapkan situs Sangiran sebagai Situs Warisan Dunia pada 6 Desember 1996. Situs sangiran sendiri memiliki luas kurang lebih 56 km persegi yang terbagi kedalam 4 wilayah, yakni Gemoloh, Kalijambe, Plupuh di Sragen dan Gondangrejo di Kabupaten Karanganyar. Di museum dan situs Sangiran, kita dapat memperoleh informasi lengkap tentang pola kehidupan manusia purba di Jawa yang telah menyumbang banyak kepada perkembangan ilmu pengetahuan seperti Arkeologi, Antropologi, Paleonthropologi, Sejarah dan lain sebagainya.

Museum Sangiran di bangun pada tahun 1977 seiring dengan ditemukannya banyak benda-benda purbakala, mulai dari fosil manusia purba, hewan, tumbuhan, hingga kebudayaan. Lebih hebatnya lagi, situs Sangiran memiliki jejak tinggalan berumur 2 juta tahun hingga 200 ribu tahun yang lalu masih dapat ditemukan hingga saat ini.

GHR Von Koeningswald, seorang ahli Paleoantrolopogi dari Jerman meneliti temuan manusia purba dan binatang di Sangiran pada tahun 1930-an. Ia juga melatih masyarakat sekitar untuk mengenali fosil yang ditemukan. Benda-benda temuannya itu disimpan di rumah kepala Desa Krikilan hingga 1975. Kemudian hal tersebut membuat banyak orang yang penasaran sehingga didirikan Museum Sangiran.

Museum Sangiran merupakan museum dengan koleksi terlengkap di Asia yang terdiri dari 65% fosil hominid purba Indonesia dan 50% di dunia. Terdiri dari berbagai fosil manusia purba, tumbuhan, hewan serta kebudayaan membuat Museum Sangiran menjadi tempat informasi manusia purba terlengkap.

Tercatat museum ini memiliki koleksi benda-benda purbakala sebanyak kurang lebih 13.806 yang tersimpan di 2 tempat, yakni ruang pamer dan ruang penyimpanan.

Museum Sangiran memberikan pengaruh yang sangat besar bagi bidang keilmuan, baik di Indonesia maupun dunia. Adanya penemuan-penemuan baru dan kondisi lingkungan yang khas laboratoriun alam, menjadikan Museum Sangiran dan situs Sangiran sebagai pusat penelitian dan edukasi.

Keberadaan museum juga menumbuhkan kesadaran dan wawasan sejarah akan pentingnya sebuah benda purbakala untuk nilai historis di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun