Mohon tunggu...
Haydar Hanif
Haydar Hanif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis

Penulis amatir, lahir di Jakarta besar di kota Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan by Ustadz Yayat Ruhiyat

17 Maret 2024   06:45 Diperbarui: 17 Maret 2024   12:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By pinterest ustad Yayat Ruhiyat 

Sahabat

Ketika Kita bicara istiqomah

Direndahkan tidak mungkin jadi sampah

Disanjung tidak mungkin jadi rembulan

Maka jangan hiraukan omongan orang,Karena setiap orang menilai mu pemahaman dan pengalaman yg berbeda-beda 

Teruslah engkau melangkah Di jalan yg benar,meski terkadang kebenaran tidak selalu dihargai

Sahabat 

Hidup ITU Bukan tentang siapa yg terbaik,tapi tentang siapa yg mau berbuat baik

Tidak usah repot-repot menjelaskan tentang dirimu,sebab yg menyukaimu tidak butuh itu,dan yg membenci mu tidak percaya itu

Jika dizolimi orang jangan berfikir untuk membalas  dendam

Tetapi berfikir lah dengan cara membalas dengan kebaikan, karena rabb kita maha baik 

Dan tanamkan agar orang lain juga mendapatkan kebaikan sebagai mana yg kita peroleh dari yg maha baik

Sahabat

Jangan mengeluh..

Tapi teruslah berdoa, bersyukur dan bersabar serta Istiqomah

Sibukan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikuti kita, sehingga mengucapkan selamat tinggal.

Mungkin orang tidak beriman itu berkata sabar itu ada batasnya, sering kita dengar 

tapi bagi orang yg beriman sabar itu tanpa batas,bahkan sebagai pelengkap keimanan

Jadi..sabar itu menerima tamu yg bernama masalah, sebelum kita melepaskannya

Sebab 

Kita tak akan mudah melepas apa yg belum kita terima 

Masalah itu akan mudah berpamitan apabila kita sudah jamu dengan bersyukur serta sabar dan Istiqomah

Syukur itu bukan seberapa sedikit yg harus kita terima

Istiqomah itu bukan seberapa lama kita bisa menderita 

Sabar itu bukan seberapa kita menunggu, seberapa berat kita ditekan,seberapa pahit kita diuji

Tapi seberapa hebat tekanan itu mengasah kita mengcreate dan keterampilan diri

Untuk lepas dari tekanan tersebut,dan disaat itu pula kita berhasil menemukan kebahagiaan

Laksana cahaya di ujung terowongan yg gelap

Sahabat 

Yg akhirnya menerangi kebahagiaan haqiqi yg tidak akan diperoleh

Kecuali mereka yg mendapat Rahmat Allah aza wajaala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun