Mohon tunggu...
Haidar Alwi Care
Haidar Alwi Care Mohon Tunggu... Lainnya - Relawan Hati Nurani Untuk Negeri

Akun Kompasiana Ini Dikelola Oleh Admin. Artikel Yang Diterbitkan Melalui Kompasiana Ditulis Oleh Admin. Salam Toleransi ... Salam Hormat Untuk Senior Semuanya ... 🙏🙏🙏 (Rahmat Hidayat - Wonosobo - Jawa Tengah)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Haidar Alwi: Filosofi Piring Kotor yang Mengubah Cara Kita Melihat Hidup.

16 Januari 2025   12:01 Diperbarui: 16 Januari 2025   12:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( foto Haidar Alwi, by Rahmat Hidayat Wonosobo Jawa Tengah )

Ketika berbicara tentang nilai-nilai kehidupan, R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, memiliki pandangan yang begitu mendalam dan penuh makna. Dalam salah satu pernyataannya, Haidar Alwi mengungkapkan, 

"Piring kotor itu harus dibersihkan, bukan dibuang. Orang bersalah itu perlu dibina, bukan dihina, lalu dirangkul, bukan dipukul. Gunakanlah solusi, bukan emosi. Kedepankanlah nilai-nilai kebenaran, bukan mencari-cari pembenaran."

Kata-kata ini tidak hanya sekadar rangkaian kalimat, tetapi sebuah filosofi hidup yang menjadi pedoman dalam berbagai program sosial yang digagas oleh Haidar Alwi. Sebagai Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB, Haidar Alwi selalu menekankan pentingnya pendekatan yang penuh solusi dan jauh dari sikap emosional, baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat, maupun bangsa.

Filosofi Hidup dalam Tindakan Nyata.

Pernyataan Haidar Alwi ini mengajarkan bahwa setiap persoalan bukanlah alasan untuk menyerah atau menghukum. Sebaliknya, setiap masalah adalah kesempatan untuk belajar, membina, dan memperbaiki. Filosofi ini tercermin dalam program unggulan Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, yaitu "Rakyat Bantu Rakyat."

Melalui program ini, Haidar Alwi menegaskan bahwa kekuatan sejati masyarakat terletak pada solidaritas dan kerja sama. Program "Rakyat Bantu Rakyat" menjadi bukti nyata bagaimana sebuah bangsa dapat bertumbuh jika masyarakat saling mendukung, tanpa mengandalkan pembenaran sepihak atau sikap saling menyalahkan.

Haidar Alwi percaya bahwa ketika seseorang tersandung, bukan hinaan yang mereka butuhkan, melainkan dukungan untuk bangkit. Dalam perspektif ini, Haidar Alwi sering mengutip istilah filsafat yang mungkin jarang diketahui orang banyak, yaitu "anagnorisis." Istilah dari filsafat Yunani ini berarti "kesadaran mendalam akan kesalahan masa lalu yang membuka jalan menuju transformasi diri." Dalam pandangan Haidar Alwi, anagnorisis adalah kunci untuk membina mereka yang berbuat salah agar mereka dapat kembali menjadi bagian produktif dari masyarakat.

Solusi, Bukan Emosi.

Haidar Alwi sering kali mengingatkan, "Gunakanlah solusi, bukan emosi." Pesan ini menjadi relevan di tengah dinamika sosial yang sering kali diwarnai oleh tindakan impulsif dan sikap saling menyerang. Sebagai seorang pemimpin yang mengedepankan akal sehat dan kebijaksanaan, Haidar Alwi percaya bahwa solusi terbaik adalah yang lahir dari hati yang jernih dan pemikiran yang rasional.

Dalam dunia yang kerap dipenuhi dengan kebisingan argumen tanpa arah, Haidar Alwi mengajak semua pihak untuk kembali kepada nilai-nilai kebenaran. Ia menolak praktik mencari-cari pembenaran atas tindakan yang salah, dan justru mendorong masyarakat untuk berpegang pada prinsip-prinsip moral yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun